PT. X merupakan perusahaan yang memproduksi spare part untuk internal pabrik dengan sistem make-to-order (MTO). Pada proses produksi ditemukan berbagai indikasi waste yang menyebabkan aktivitas produksi terhambat. Salah satunya yaitu terjadinya waiting antar stasiun produksi karena waktu proses antar jenis spare part yang berbeda-beda dan juga breakdown pada mesin. Indikasi pemborosan lain yaitu produk defect dengan persentase diatas 20% jauh dari target perusahaan sebesar maksimal 1,25%. Selain itu ditemukan indikasi waste inspeksi berulang kali (inappropriate processing) dan routing yang kurang efektif (transportation dan motion). Adanya berbagai waste menyebabkan timbulnya lead time proses produksi yang lebih lama dari seharusnya dan men...