Evaluasi Pengembangan Desa Wisata Kerta Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar

The issuance of Law No. 6 of 2014 about villages make villages have autonomy to regulate and run their own government, and this is followed by a series of funding received by the village. Villages are required to use village funds for productive economic development according to their potential. In line with this policy, in 2017 the Gianyar Regency Government established 9 tourist villages. One of them is Kerta Village, which is developing new rural-based tourist destinations. This study aims to evaluate the development of a tourist village in Kerta Village and the strategies that can be taken in developing a tourist village. Data collection was carried out by field studies, namely observation techniques, in-depth interviews, and documentation studies. The data analysis used a qualitative descriptive method. The results of the study found that the development of the Kerta tourism village was not optimal. Even though Kerta Village has been able to realize new tourist village destinations, its development has not been effective and efficient. The development strategy that must be carried out in order to become a developed rural tourism destination is to develop integrated tourism in a collaborative / partnership manner, increase promotion, highlight uniqueness, and build an image.Terbitnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadikan desa memiliki otonomi untuk mengatur dan menjalankan pemerintahan sendiri, dan hal ini diikuti dengan serangkaian pendanaan yang diterima desa. Desa wajib menggunakan dana desa untuk pembangunan ekonomi produktif sesuai dengan potensinya. Sejalan dengan kebijakan tersebut, pada tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Gianyar menetapkan 9 desa wisata. Salah satunya Desa Kerta yang sedang mengembangkan destinasi wisata baru berbasis pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengembangan desa wisata di Desa Kerta dan strategi yang dapat diambil dalam pengembangan desa wisata. Pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan yaitu teknik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa pengembangan desa wisata Kerta belum optimal. Meski Desa Kerta telah mampu mewujudkan destinasi desa wisata baru, namun perkembangannya belum efektif dan efisien. Strategi pengembangan yang harus dilakukan untuk menjadi desa tujuan wisata yang berkembang adalah mengembangkan pariwisata terpadu secara kolaboratif / kemitraan, meningkatkan promosi, menonjolkan keunikan, dan membangun imag