Kemampuan Batuan Kotoran Ayam Petelur Dan Kapur Padam Sebagai Adsorben Terhadap Kandungan Gas Bio

Upaya mengatasi limbah ternak yang selama ini dianggap mengganggu karena menjadi sumber pencemaran lingkungan yang bisa memenyebabkan pemanasan global karena meningkatnya gas rumah kaca. Limbah peternakan seperti feses perlu ditangani dengan dimanfaatkan sebagai gas bio yang digunakan untuk bahan bakar alternatif. Gas bio memiliki kandungan utama yaitu gas metana (CH4) yaitu sebesar 55-75%. Untuk mendapatkan kandungan gas metana (CH4) dengan memisahkan gas pengotor seperti CO2 dan gas pengotor lainnya yang bersifat korosif. Pemisahan gas pengotor bisa dilakukan dengan melakukan penyaringan menggunakan adsorben salah satunya dengan limbah batuan kotoran ayam petelur dan kapur padam dengan menggunakan alat purifikasi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wonokerto, Kecamatan Bantu, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan metode perhitungan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 6 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (gas bio dengan menggunakan adsorben 100% batuan kotoran ayam petelur), P2 (gas bio dengan menggunakan adsorben 75% batuan kotoran ayam petelur + 25% adsorben kapur padam), P3vii (gas bio dengan menggunakan adsorben 50% batuan kotoran ayam petelur + 50% adsorben kapur padam), P4 (gas bio dengan menggunakan adsorben 25% batuan kotoran ayam petelur + 75% adsorben kapur padam), P5 (gas bio dengan menggunakan adsorben 100% kapur padam) yang dianalisis menggunakan alat GC (Gas Chromatography) dengan 4 ulangan. Data hasil penelitian dianalisis ragamnya menggunakan ANOVA (Analisys Of Variance), apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan adsorben batuan kotoran ayam petelur ekskreta ayam petelur dan kapur padam memberikan hasil sangat berbeda nyata (P