Tulus, lugu, ceria dan polos bagaikan kertas putih yang belum tersentuh tinta merupakan karakter anak-anak. Keceriaannya saat bercanda gurau dan bermain bersama teman-temannya dengan bekal rasa keingintahuan yang kuat, merupakan realita keseharian yang mereka lakukan. Sebagai seorang seniman muda hal ini memberikan inspirasi untuk diolah ke dalam sebuah karya karawitan tanpa menghilangkan unsur-unsur tradisi dalam karawitan Bali. Ide ini dikemas dalam bentuk tabuh kreasi Angklung Kebyar dengan judul “Ne Nu Nak Nik” yang mengungkap arti anak masih kanak-kanak, kemudian diolahan kedalam jalinan melodi, ritme, tempo, dan dinamika yang atraktif dengan kemasan baru dan tetap beranjak dari struktur konvensional tabuh kreasi karawitan Bali