Patra Dalung

Seni karawitan merupakan salah satu bagian dari sebuah seni pertunjukan. Serupa dengan bidang seni yang lain, seni karawitan selalu mengalami perubahan atau perkembangan, baik sebagai sajian karawitan instrumental maupun sebagai iringan tari. Di Bali, eksistensi seni karawitan selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Indikasi dari kemajuan perkembangan seni karawitan tersebut adalah lahirnya beragam karya seni yang inovatif, sejalan dengan perkembangan jaman dan pengetahuan manusia itu sendiri. Untuk mewujudkan suatu karya seni inovatif, penata terinspirasi dari suasana kehidupan masyarakat Desa Dalung yang dinamis dan atraktif, yang diberi judul Patra Dalung. “Patra”, berarti suasana. “Dalung”, adalah nama desa di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Propinsi Bali. Suasana kehidupan sosial di Desa Dalung dituangkan dalam sebuah karya seni karawitan dengan memadukan dua gamelan yaitu gamelan Semaradhana dan gamelan Selonding, melalui pengolahan unsur-unsur karawitan dan disesuaikan perkembangan estetika karawitan saat ini. Dalam berkreativitas, Penata menggunakan tahapan yang bernama sidaning don pitu. “Sidaning” berarti keberhasilan,” don “ artinya pekerjaan atau karya, dan “ pitu “ artinya tujuh. Secara keseluruhan, sidaning don pitu, berarti keberhasilan suatu pekerjaan karena melalui tujuh tahapan. Tahapan tersebut terdiri dari: (1) Kleteg, (2) Pangrancana, (3) Nuasen, (4) Makalin, (5) Ngadungin, (6) Ngerarasin, dan (7) Ngalangin. Pola struktur garapan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pangawit, pangawak, dan pangecet dengan karakternya masing-masing yang disesuaikan dengan suasana yang ingin diungkap dan dibuat dalam satu kesatuan yang utuh. Kata Kunci : Karawitan Inovatif, Dalung, Gamelan Selonding, Gamelan Semaradhana