Twisting Linguistic Ambiguity in Written Verbal Humor: collegehumor.com

ABSTRACT Faradina, Ines. 2013. Twisting Linguistic Ambiguity in Written Verbal Humor : collegehumor.com. Thesis.English Department, Faculty of Letters, State University of Malang. Advisors: Drs. A.Effendi Kadarisman, M.A., Ph.D. Keywords: humor, written verbal humor in collegehumor.com, twisting linguistic ambiguity. Humor according to Bill Cosby (actor and comedian) is something which can turn the pain into the laughter and it is something that you can find everywhere. From that statement, it is obvious that people cannot get rid of humor and laughter. People also say that humor is like a place where you can go in everytime you feel exhausted or sad. We also agree that through laughter people can easily forget their problem in a while. One way to trigger the laughter is by saying something funny or a humorous thing.Everybody creates humor in their daily life; it can be when they are engaging in a conversation since humor is the product of the creativity. Humor can be in a form of spoken and written, humor can also be divided into verbal and non-verbal. One way to create humor is by using twisting linguistic ambiguity. This study intends to identify the types of twisting linguistic ambiguity used in collegehumor.com, count the frequency of the occurrence of each type of humor, then analyze the probable reasons behind the different frequencies. The data used in this study are collected by taking the article in collegehumor.com. The data were taken from the Humor Us column from July 2012 edition to March 2013 edition. The data under analysis are sentences that use twisting linguistic ambiguity. After analyzing the data, the result shows that in Humor Us column, the authors like to use Twisting Lexical Ambiguity(43%). The second place we can see Twisting Morphological Ambiguity 21, 1%. Next,Twisting Pragmatic Ambiguity with 16% is in a third place. The fourth place is positioned by Twisting Phonological Ambiguity 11, 99then followed by miscellaneous 5, 3%, and at last we can find Twisting Syntactical Ambiguity 2, 6%. From the result of the discussion, it is suggested for the students and lecturers of linguistics that they should be more aware of this phenomenon since it is also a part of linguistic study. Humor also can serve as a medium to help people to socialize, so that this twisting linguistic ambiguity can be another way to create humor for people in general. For other researchers, they can explore another object which usually manipulates linguistic ambiguity, such as video. ABSTRAK Faradina, Ines. 2013. Twisting Linguistic Ambiguity in Written Verbal Humor : collegehumor.com. Thesis.English Department, Faculty of Letters, State University of Malang. Advisors: Drs. A.Effendi Kadarisman, M.A., Ph.D. Kata kunci: humor, written verbal humor in collegehumor.com, twisting linguistic ambiguity. Menurut Bill Cosby, humor merupakan sesuatu yang bisa mengubah kesakitan menjadi tawa, serta humor adalah hal yang dapat ditemui dimana saja. Dari perkataan tersebut sudah jelas bahwa manusia tidak akan bisa lepas dari humor dan tawa. Masyarakat juga berpendapat bahwa humor layaknya sebuah tempat yang bisa dikunjungi kapanpun kita merasa lelah atau sedih. Kita juga sependapat bahwa tawa dapat membuat sejenak melupakan masalah kita. Setiap orang pastinya menciptakan humor dalam kehidupan sehari-harinya; humor juga bisa muncul pada saat orang-orang bercengkrama karena humor merupakan suatu bentuk kreativitas yang sebenarnya tidak muncul tiba-tiba. Humor bisa dalam bentuk lisan atau tulis, humor juga bisa dikategorikan dalam verbal dan non-verbal. Salah satu cara untuk menciptakan humor adalah dengan melakukan twisting linguistic ambiguity atau plesetan. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi tipe plesetan yang digunakan, menghitung frekuensi dari tiap tipe, dan menganalisis kemungkinan alasan yang menyebabkan perbedaan angka pada frekuensi tersebut. Data dikumpulkan dengan cara mengambil artikel yang ada pada collegehumor.com. Data diambil dari bagian Humor Us edisi bulan Juli 2012 sampai maret 2013. Data yang dianalisis dalam bentuk kalimat yang mengandung plesetan didalamnya. Setelah dilakukan analisis data, hasilnya menunjukkan bahwa, pada kolom Humor Us penulis sering menggunakan plesetan pada level leksikal (43%). Kemudian tempat kedua diisi oleh plesetan pada level morfologi (21, 1%), diikuti oleh plesetan pada level pragmatic (16%), posisi keempat adalah plesetan pada level fonologi (11, 99%), dan diikuti oleh penemuan lain yaitu 5, 3%, dan yang terakhir adalah plesetan pada level sintaksis (2, 6%). Dari hasil tersebut, disarankan untuk para dosen dan mahasiswa linguistik bahwa mereka harus juga teliti pada fenomena ini karena ini merupakan juga bagian dari bidang linguistik. Humor juga bisa menjadi media sosialisasi bagi masyarakat, dan penggunaan ‘plesetan’ bisa menjadi salah satu cara untuk menciptakan humor. Sementara untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat menggali lebih jauh obyek penelitian lainnya seperti video, dan atau yang lainnya.