Tiga flare yang merupakan Long Duration Event (LDE) flare yang terjadi di permukaan matahari pada rentang waktu antara 15 sampai 17 Januari 2005 mempunyai karakteristik yang sama, yaitu mempunyai waktu naik yang lebih lama dari pada waktu meluruhnya. Kemunculan flare LDE ini kemudian diikuti oleh Lontaran Massa Korona (Coronal Mass Ejection - CME) dan kenaikan partikel proton yang besar. Munculnya LDE yang diikuti oleh CME dan proton event antara lain mengakibatkan naiknya fluks 10.7 cm dan timbulnya gangguan (badai) geomagnet lokal pada lintang menengah dan tinggi.Hal.161-16
Pada tanggal 7 Maret 2012, sebuah flare kelas-X5.4 melepaskan energi yang besar pada daerah aktif NO...
Badai matahari memiliki dampak negatif bagi Bumi seperti terganggunya keadaan ruang angkasa, ionosfe...
Energi kinetik lontaran massa korona (Coronal Mass Ejection/CME) dapat diprakirakan dengna cara meng...
Pada tanggal 5 Mei 2015 berlangsung ledakan flare dengan kelas X2.7 (dimulai pukul 22:05 UT, mencapa...
Peristiwa alam dan saling keterkaitannya menarik untuk dikaji dan diteliti. Gerhana Bulan Total (GBT...
Flare merupakan salah satu bentuk aktivitas Matahari yang memiliki pengaruh signifikan terhadap ling...
Based on active regions dynamics we analyzed the precursors of flare/coronal mass ejections. From th...
Kejadian lontaran massa korona dan semburan radio matahari tipe II tidak selalu terkait dengan flare...
Flare H? yang terjadi di daerah tuna bintik merupakan fenomena aktivitas matahari yang dapat diamati...
Kondisi setiap saat perkembangan bintik matahari selama kala hidupnya dapat diklasifikasikan ke dala...
Semburan radio matahari merupakan fenomena peningkatan aktivitas matahari yang diamati pada rentang ...
Peristiwa alam dan saling keterkaitannya menarik untuk dikaji dan diteliti. Gerhana Bulan Total (GBT...
Dari hasil identifikasi terhadap lontaran masa korona (CME) yang mengakibatkan munculnya badai geoma...
Untuk mengetahui struktur medan magnetik daerah aktif yang menghasilkan flare, diambil enam buah dae...
Flare Matahari terjadi akibat adanya pelepasan energi magnetik di suatu daerah aktif. Energi tersebu...
Pada tanggal 7 Maret 2012, sebuah flare kelas-X5.4 melepaskan energi yang besar pada daerah aktif NO...
Badai matahari memiliki dampak negatif bagi Bumi seperti terganggunya keadaan ruang angkasa, ionosfe...
Energi kinetik lontaran massa korona (Coronal Mass Ejection/CME) dapat diprakirakan dengna cara meng...
Pada tanggal 5 Mei 2015 berlangsung ledakan flare dengan kelas X2.7 (dimulai pukul 22:05 UT, mencapa...
Peristiwa alam dan saling keterkaitannya menarik untuk dikaji dan diteliti. Gerhana Bulan Total (GBT...
Flare merupakan salah satu bentuk aktivitas Matahari yang memiliki pengaruh signifikan terhadap ling...
Based on active regions dynamics we analyzed the precursors of flare/coronal mass ejections. From th...
Kejadian lontaran massa korona dan semburan radio matahari tipe II tidak selalu terkait dengan flare...
Flare H? yang terjadi di daerah tuna bintik merupakan fenomena aktivitas matahari yang dapat diamati...
Kondisi setiap saat perkembangan bintik matahari selama kala hidupnya dapat diklasifikasikan ke dala...
Semburan radio matahari merupakan fenomena peningkatan aktivitas matahari yang diamati pada rentang ...
Peristiwa alam dan saling keterkaitannya menarik untuk dikaji dan diteliti. Gerhana Bulan Total (GBT...
Dari hasil identifikasi terhadap lontaran masa korona (CME) yang mengakibatkan munculnya badai geoma...
Untuk mengetahui struktur medan magnetik daerah aktif yang menghasilkan flare, diambil enam buah dae...
Flare Matahari terjadi akibat adanya pelepasan energi magnetik di suatu daerah aktif. Energi tersebu...
Pada tanggal 7 Maret 2012, sebuah flare kelas-X5.4 melepaskan energi yang besar pada daerah aktif NO...
Badai matahari memiliki dampak negatif bagi Bumi seperti terganggunya keadaan ruang angkasa, ionosfe...
Energi kinetik lontaran massa korona (Coronal Mass Ejection/CME) dapat diprakirakan dengna cara meng...