Utang-Piutang Non Kontraktual Dalam Budaya Rambu Solo’ (Studi Fenomenologi Pada Masyarakat Toraja)

Penelitian ini berangkat dari fenomena banyaknya utang-piutang kontraktual yang macet dan menyebabkan kebangkrutan perusahaan, bahkan negara. Sebuah konsekuensi memercayai yang digantungkan pada selembar kertas “kontrak(tual)”. Di sisi lain terdapat fenomena utang-piutang non kontraktual yang telah dipraktikkan oleh masyarakat Toraja dalam budaya rambu solo’ dan memiliki implikasi berbeda, di mana tidak ditemukan adanya proses penagihan dan kegagalan pembayaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan nilai-nilai yang mendasari praktik utang-piutang non kontraktual dan membangun konsep dalam bingkai kearifan lokal budaya rambu solo’. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan fenomenologi transendental sebagai metode penelitian pada situs ritual rambu solo’. Penelitian ini menemukan lima nilai yang mendasari praktik utang-piutang non kontraktual rambu solo’, yaitu: nilai spiritual, nilai cinta kasih, nilai tolong-menolong, nilai pengikat, dan nilai ekonomi. Kelima nilai ini membangun konsep utang-piutang non kontraktual, yaitu suatu konsep proses pembentukan jiwa melalui spiritualisasi “ritual hidup” yang menyatu dengan kesadaran perilaku dalam melakoni utang-piutang non kontraktual rambu solo’ yang dipayungi oleh dandanan sangka’. Kata-kata kunci: Utang-piutang non kontraktual, rambu solo’, fenomenologi transendental, spiritualisasi, dandanan sangka’