Ji Ing Go

“Ji Ing Go” adalah sebuah karya komposisi karawitan yang mengangkat tentang konsep tiga dalam falsafah Jawa mengenai hal-hal rasional, irasional dan kasunyatan jati dalam kehidupan seseorang. Penggunaan konsep tiga tersebut sebagai ide penciptaan karya ini dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi penulis dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kodrat penulis sebagai mahluk individu (hubungan personal), mahluk sosial (hubungan antar personal), dan mahluk rohani (hubungan pribadi dengan Tuhan) secara tidak langsung mendorong penulis untuk mencari sebuah keseimbangan hidup yang sering diperhadapkan pada hal-hal yang harus dipikirkan, dipertimbangkan, dimengerti untuk kemudian diterima, ditolak atau bahkan dibagikan/disampaikan kepada orang lain. Penciptaan karya “Ji Ing Go” ini bertujuan untuk menyampaikan makna konsep tiga dalam falsafah Jawa, membuka ruang lingkup penciptaan karawitan Jawa yang dinamis dan terbuka bagi bentuk-bentuk kreatifitas maupun inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh seseorang, dan menciptakan karya komposisi karawitan bernuansa baru dengan menggabungkan antara idiom baru dan medium lama. Penciptaan karya “Ji Ing Go” ini melalui tiga tahapan proses yaitu perumusan ide penciptaan, perancangan dan penyajian. Pada proses perancangan penulis menentukan rancangan karya dari aspek musikal, instrumen, vokal dan struktur. Sedangkan pada penyajian penulis menentukan rancangan tata panggung, set instrumen, tata busana, tata cahaya, tata suara dan pendukung karya/pemain. Tema yang diusung pada karya ini adalah “Keseimbangan”. Kata “Ji Ing Go” merupakan representasi dari pesan yang ingin disampaikan penulis bahwa ketika rasional, irasional dan kasunyatan itu seimbang atau diolah secara seimbang dalam diri seseorang maka secara tidak langsung akan membangun pribadi yang teguh, kokoh dan kuat, baik dalam berpikir, bertindak, merasakan sesuatu ataupun kaitannya dengan kehidupan sosial. Oleh karena itu, konsep tiga menjadi konsep utama dan diaplikasikan dalam karya ini, baik melalui analogi musikal maupun hal-hal lain di luar musikal (set panggung, pemilihan instrumen, penataan instrumen, tata busana (kostum), tata cahaya, dan lain-lain)