Empowerment of Poor Peasants Through Collective Enterprise Group (KUBE) in Sumberagung Village, Blitar Regency, Indonesia

KUBE adalah salah satu program pengentasan kemiskinan di bawah Kementerian Sosial yang dilaksanakan melalui pendekatan pemberdayaan. Dalam mengimplementasikannya, pemerintah telah menghabiskan anggaran besar untuk mendorong pengembangan Kube di seluruh Indonesia terutama untuk menjangkau petani karena mereka adalah mayoritas miskin di Indonesia. Sebagai konsep, tujuan Kube untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial kaum miskin tampaknya cocok untuk daerah pedesaan. Namun, rendahnya keberlanjutan Kubes di lapangan menunjukkan pendekatan yang tidak pantas pada tingkat implementasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis proses pemberdayaan petani miskin melalui KUBE, dampaknya pada kesejahteraan petani miskin dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberlanjutan dari perspektif petani. Penelitian ini menggunakan studi kasus pemberdayaan petani miskin melalui KUBE di desa Sumberagung, Kabupaten Blitar. Untuk pengumpulan data, peneliti melakukan kerja lapangan dan menggunakan berbagai sumber bukti yaitu, dokumen, pengamatan, diskusi kelompok dan wawancara terbuka dengan mata pelajaran yang relevan dari anggota KUBE, administrasi desa, asisten sosial desa, dan pejabat jasa sosial Kabupaten Blitar . Temuan menunjukkan bahwa proses pemberdayaan yang diimplementasikan tidak memenuhi karakteristik pemberdayaan. Implementasi program masih didasarkan pada kepentingan pemerintah, yang tidak didasarkan pada kepentingan petani miskin sebagai target program. Akibatnya, para petani miskin tidak merasa terlibat dalam program yang mengarah ke partisipasi mereka yang buruk. Selain itu, dampak Kube pada kondisi ekonomi dan sosial mereka tidak memiliki harapan mereka. KUBE tidak berdampak pada kondisi ekonomi mereka karena pendapatan utama mereka berasal dari pekerjaan paruh waktu lainnya. Di tingkat sosial, anggota KUBE dapat merasakan manfaat dari kegiatan sosial. Anggota KUBE mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan KUBE sebagai terkait dengan kejelasan program, dukungan dari pihak eksternal, kepemimpinan dan perilaku anggota