Perbandingan Model Intervensi Multi Input dengan Model Multi Outlier Pada Indeks Dow Jones dan Indeks Hang Seng

Data time series sering mengalami perubahan pola rata-rata (mean) yang ekstrim yang dikenal dengan perubahan rezim. Perubahan ini biasanya disebabkan oleh adanya suatu intervensi, baik yang datang dari faktor eksternal atau internal yang mempengaruhi pola data. Akibat adanya kejadian tersebut kadang-kadang mengakibatkan munculnya outlier pada data. Analisis intervensi dan analisis outlier dapat digunakan untuk menganalisis data di mana terdapat kejadian yang menimbulkan dampak signifikan dan menyebabkan perubahan pola mean yang ekstrim. Pemodelan intervensi multi input maupun pemodelan outlier dapat menjelaskan seberapa besar pengaruh intervensi ke dalam data tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil pemodelan intervensi multi input dengan model multi outlier berdasarkan nilai Akaike Information Criterion (AIC). Variable intervensi yang digunakan adalah pengeboman gedung WTC pada 11 September 2001 dan krisis global yang terjadi sejak September 2008. Pada data indeks Dow Jones, intervensi kedua (krisis global) menyebabkan penurunan terhadap indeks Dow Jones sebesar 121 sejak 20 Oktober 2008, dan sejak 27 Oktober 2008 penurunan terhadap indeks Dow Jones bertambah menjadi 110. Pada data indeks Hang Seng, besar efek penurunan yang ditimbulkan oleh kejadian intervensi kedua terhadap indeks Hang Seng sebesar 1149 sejak 29 September 2008, dan sejak 6 Oktober 2008 penurunan terhadap indeks Hang Seng berkurang menjadi 735. Berdasarkan nilai AIC, model intervensi multi input memiliki nilai AIC yang lebih kecil dari model outlier, sehingga dapat disimpulkan bahwa model intervensi multi input lebih baik dari model multi outlier dalam menjelaskan efek perubahan data indeks saham