DISTRIBUSI FRAKTUR KRURIS YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT DR.M.DJAMIL, PADANG PERIODE 2015-2017

ABSTRACT PREVALENCE OF CRURIS FRACTURE TREATED AT RSUP DR.M.DJAMIL, PADANG PERIOD 2015 - 2017. By Shakthi Priyanika A bone fracture is a medical condition in which there is a partial or complete break in the continuity of the bone. Road accidents are the number three killer in Indonesia after coronary heart disease and tuberculosis. Road accidents have higher incidence for cruris fracture. Recommended treatment for fractures are either conservative or operative methods. The aim of this study was to determine the prevalence of cruris fractures treated at RSUP Dr.M DJamil Padang, period 2015 – 2017. A retrospective descriptive study using cross-sectional approach by using medical records of 111 patients undergoing treatment for cruris fracture at the Department of Orthopaedic Dr.M.DJamil Padang period 2015 – 2017. A total sampling technique was used as a method. The study showed 111 cruris fractures cases which 27 patients in 2015, 36 patients in 2016 and 48 patients in year 2017. The biggest age group is from 18 to 65 years (71.17%), affecting boys more than girls (81.98%). The most frequently fractured location is 1/3 distal tibia fibula (45%). The result obtained on closed fracture (49.55%) and open fracture (50.45%) . Conservative treatment (53.15%) is more preferred compared to operative measures. The most common cause of the cruris fracture is due to traumatic injury (93.69%). Keywords : cruris fracture, road accidents,treatment ABSTRAK DISTRIBUSI FRAKTUR KRURIS YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT DR.M DJAMIL, PADANG PERIODE 2015 – 2017. Oleh Shakthi Priyanika Fraktur tulang adalah sebuah kondisi medis pada kontinuitas struktur tulang yang komplet atau tidak komplet. Kecelakaan laluplintas merupakan pembunuh nomor tiga di Indonesia, setelah penyakit jantung coroner dan tuberculosis. Salah satu insiden kecelakaan yang memiliki prevalensi cukup tinggi adalah fraktur pada kruris. Terapi yang disarankan untuk fraktur adalah dengan metode konservatif atau operatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi fraktur kruris yang dirawat di Rumah Sakit Dr. M. DJamil Padang Periode 2015 – 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan desain cross sectional menggunakan data sekunder terhadap 111 pasien fraktur kruris yang menjalani terapi di Bagian Orthopedi RSUP Dr. M. DJamil Padang periode 2015 – 2017. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian didapatkan 111 kasus fraktur kruris yang 27 pasien pada tahun 2015, 36 pasien pada tahun 2016 dan 48 pasien di tahun 2017. Kelompok usia terbanyak adalah dari 18 hingga 65 tahun (71,17%), mempengaruhi anak laki-laki lebih dari perempuan (81,98%). Lokasi fraktur yang paling sering adalah 1/3 distal tibia fibula (45%). Hasil yang diperoleh pada fraktur tertutup (49,55%) dan fraktur terbuka sebanyak (50,45%). Perawatan konservatif (53,15%) lebih banyak dilakukan dibandingkan dengan operatif. Penyebab paling umum dari fraktur kruris adalah karena cedera traumatis (93,69%). Kata Kunci: fraktur kruris, kecelakaan,tatalaksan