PENGARUH PENAMBAHAN KOH DALAM PEMBUATAN SABUN CAIR MINYAK KELAPA BERAROMA MINYAK KENANGA (Cananga odorata)

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Andalas, Padang, dari bulan Agustus – Maret 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan KOH terhadap sifat fisik dan kimia dan mencari pengaruh penambahan KOH terbaik dan dapat diterima panelis pada pembuatan sabun cair minyak kelapa dengan beraroma minyak kenanga. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data dianalisa secara statistic dengan menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Perlakuan pada peneltian ini adalah penambahan KOH sebesar 10%; 12%; 14%; dan 16%. Pengamatan pada produk sabun cair yang dihasilkan adalah uji organoleptik, sifat kimia yang meliputi fraksi tak tersabunkan, alkali bebas /asam lemak bebas, nilai pH, bagian tak larut alkohol, uji iritasi, dan uji antimikroba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi KOH pada sabun cair berpengaruh nyata terhadap alkali bebas, nilai pH, dan bagian tak larut alkohol, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap banyak busa, kadar air, kadar fraksi tak tersabunkan, iritasi dan antimikroba. Pengaruh penambahan KOH pada pembuatan sabun cair pada perlakuan C (Penambahan KOH 14%) merupakan produk terbaik dengan hasil rata-rata uji organoleptik (warna, aroma, dan banyak busa) yaitu 77%; kadar fraksi tak tersabunkan 0,48%; bagian tak larut dalam alkohol 2,16%; kadar alkali bebas dihitung sebagai KOH 0,05%; nilai pH 10,23; banyak busa secara kuantitatif 84,09%; nilai uji iritasi 0 (tidak terjadi iritasi); diameter hambat antimikroba 10,33 mm. Kata Kunci : minyak kenanga, penambahan KOH, sabun cai