FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA GRANDE MULTIPARA DI PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN SURABAYA

Latar belakang: Pertambahan jumlah penduduk yang tinggi akan berpengaruh pada meningkatnya kematian ibu dan bayi serta menurunnya tingkat kesejahteraan penduduk, oleh karena itu pemerintah telah menjadikan program Keluarga Berencana (KB) sebagai program nasional untuk mengatasi masalah ini dengan penggunaan kontrasepsi bagi wanita usia subur. Kebijakan program KB pemerintah saat ini lebih mengarah pada penggunaan MKJP. Namun pada kenyataannya masyarakat lebih memilih menggunakan non MKJP berupa pil dan suntik yang berefek pada meningkatnya TFR. Studi pendahuluan yang telah dilakukan pada 20 ibu grande multipara di Puskesmas Sidotopo wetan Surabaya, didapatkan 19 orang menggunakan MKJP dan 1 orang menggunakan non MKJP. Metode: Penelitian merupakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 62 grandemultipara yang sesuai dengan kriteria inklusi. Sampling dilakukan dengan consecutive sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sosial budaya, dukungan suami dan dukungan bidan, sedangkan variabel dependennya adalah pemilihan metode kontrasepsi, data yang terkumpul akan diuji dengan uji statistic chi square\ud dan regresi binary logistic. Hasil: Penelitian menunjukkan hampir seluruhnya 49 grandemultipara (79%) menggunakan non MKJP. Faktor-faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan oleh grandemultipara adalah pengetahuan (p=0,006), dukungan suami (p=0,001), dan dukungan bidan (p=0,001). Sedangkan faktor sosial budaya (p=0,571) tidak berhubungan. Hasil uji regresi menunjukkan faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan kontrasepsi pada grande multipara adalah dukungan suami (p=0,002), dan dukungan bidan (p=0,005). Kesimpulan: faktor yang berpengaruh dalam pemiliha kontrasepsi pada grandemultipara di puskesmas sidotopo wetan adalah dukungan suami dan dukungan bidan