FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN LAYANAN DETEKSI DINI IVA PADA WUS DI PUSKESMAS KOTA SURABAYA

Latar Belakang : Inspeksi Visual Asam asetat merupakan pemeriksaaan oleh tenaga medis terhadap serviks yang telah diberi asam asetat/asam cuka 3-5% secara inspekulo. Pemeriksaan IVA telah menjadi program pemerintah yang diatur dalam Permenkes Nomor 34 tahun 2015 sebagai upaya pencegahan penyakit tidak menular kanker servik yang dilakukan secara nasional dan dikatakan cukup bila 5% dari WUS melakukan pemeriksaan (Depkes RI, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi penggunaan layanan deteksi dini IVA oleh WUS di wilayah Puskesmas Mulyorejo dan Kalijudan. Metode : Jenis penelitian yang dilakukan termasuk analitik observasional dengan rancangan penelitian case control. Besar sampel pada penlitian ini 98 responden dengan masing – masing 49 responden pada kelompok kontrol dan kasus. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik consecutive sampling. Hasil : Hasil analisis bivariate menujukkan pengetahuan (p=0,032), sikap (p=0,000), budaya (p=0,001) dan persepsi ketersediaan unit dan program kesehatan (p=0,001) mempengaruhi penggunaan layanan deteksi dini IVA pada WUS di Puskesmas Mulyorejo dan Kalijudan Surabaya, sedangkan persepsi jarak menuju fasilitas kesehatan, ketersediaan alat transportasi, kepemilikan KTP Surabaya dan BPJS serta dukungan keluarga (suami) dan dukungan tokoh masyarakat / tenaga kesehatan tidak mempengaruhi penggunaan layanan deteksi dini IVA pada WUS. Hasil analisis multivariate menunjukkan faktor budaya (p=0,012) dan persepsi ketersediaan unit dan program kesehatan (p=0,049) yang menjadi faktor dominan dalam penggunaan layanan deteksi dini IVA pada WUS. Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya dan persepsi ketersediaan unit dan program kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam penggunaan layanan deteksi dini IVA