Penyaji ingin menampilkan sosok seorang kesatriya Jawa dalam tokoh Banjaransari yang berjuang dengan sungguh-sungguh demi mendapatkan pujaan hatinya, meskipun ia seorang anak raja tetapi ia gemar bertapa untuk mengolah rasa dan batinnya. Ini berbeda sekali dengan tokoh anak raja lain seperti dalam Serat Mahabarata pada tokoh Lesmana Mandrakumara misalnya, sifat keduanya saling bertolak belakang satu sama lain walaupun sama-sama anak raja. Lakon Banjaransari dipilih karena didalamnya banyak terkandung nilai-nilai kemanusiaan dan sih (cinta kasih). Wujud cinta kasih adalah segala hasrat dan usaha yang terbebas dari kepentingan diri sendiri (Fikriono, 2012:450). Harapannya dapat menghantarkan masyarakat penikmat wayang menuju pencerahan dalam...