KARAKTERISASI DAN POTENSI BAKTERI SELULOLITIK DAN LIGNOLITIK BAGLOG PASCA PANEN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus L.) SEBAGAI KANDIDAT PROBIOTIK BAHAN DASAR PAKAN TERNAK

Baglog pasca panen jamur tiram putih merupakan salah satu limbah pertanian yang masih kaya akan nutrisi dan potensi untuk dimanfaatkan kembali. Salah satu manfaatnya menjadi sumber bahan pakan yang diduga memiliki kandidat probiotik di dalamnya. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi keberadaan bakteri alami (pemasam, selulolitik, lignolitik, amilolitik dan proteolitik) baglog pasca panen jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus L.); menentukan karakterisasi, potensi in-vitro, dan kemampuan hemolisis isolat-isolat bakteri pemasam hasil isolasi baglog pasca panen jamur tiram putih; menentukan karakter probiotik (tahan suhu, tahan asam, tahan lama dan toleransi BAL) isolat BAL terbaik sebagai kandidat probiotik; menganalisa viabilitas bakteri per gram produk pelet siap pakai. Metode penelitian dilakukan secara survey dan dianalisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan di dalam baglog pasca panen jamur tiram putih di beberapa lokasi (sampel 1, sampel 2, dan sampel 3) ditemukan sejumlah bakteri pemasam, selulolitik, lignolitik, amilolitik, dan proteolitik; dari 9 isolat bakteri asam laktat 6 diantaranya non hemolisis kode PPDG1, PPDG2, PPDG3, PPYK3, PPP2, dan PPP3; berdasarkan nilai indeks potensi fermentatif kecil, indeks selulolitik dan indeks lignolitik besar terdapat 3 isolat (PPDG3, PPYK3, dan PPP3) sebagai uji kandidat probiotik dan isolat PPDG3 dapat bertahan dalam jumlah sel cukup tinggi daripada isolat lainnya; pakan probiotik dari baglog pasca panen jamur tiram putih dengan inokulasi isolat PPDG3 sebagai sumber isolat terpilih kandidat probiotik memiliki viabilitas 10% bakteri asam laktat dalam 100 gram pelet pakan buatan. Oleh karena itu, baglog pasca panen jamur tiram putih memiliki kandidat probiotik yang dapat menjadi acuan dalam pemanfaatan produk pakan probiotik yang siap pakai