Hubungan gratitude dengan subjective well-being siswa Madrasah Aliyah

Persoalan pendidikan di Indonesia memerlukan perhatian khusus. Hal ini dibuktikan dengan adanya kesenjangan antara pendidikan umum dengan pendidikan yang berbasis Islam. Selain itu juga, terdapat persoalan lainnya yang berdampak pada ketidakpuasan siswa akan kondisi dan pengalamannya di sekolah, dimana dalam hal ini merujuk pada rendahnya subjective well-being siswa. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan pada subjective well-being siswa agar terhindar dari dampak – dampak negatif yang bisa merugikan. Salah satu prediktor yang dapat meningkatkan subjective well-being siswa di sekolah yaitu gratitude. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara gratitude dengan subjective well-being siswa Madrasah Aliyah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Dengan uji hipotesis menggunakan uji korelasi rank spearmen. Responden dari penelitian ini berjumlah 272 siswa Madrasah Aliyah di Kecamatan Bojong Soang. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner menggunakan instrumen skala gratitude yaitu Adaptation Gratitude Questionnaire (GQ-6) in Indonesian Context dan subjective well-being siswa menggunakan Brief Adolescents Subjective Well-Being in School Scale (BASWBSS). Berdasarkan analisis data menggunakan uji korelasi rank spearman didapatkan nilai signifikansi 0.000 yaitu lebih kecil dari 0.05 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gratitude dengan subjective well-being siswa Madrasah Aliyah dengan nilai koefisien korelasi 0.622