MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ENERGI DI KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Penelitian ini dilakukan berdasarkan latar belakang masalah yang ada di lapangan, yaitu masih ada beberapa siswa kelas v di SDN Serang 11 yang berjumlah 48 orang siswa, 22 siswa perempuan dan 26 siswa laki-laki hasil belajarnya belum memenuhi kriteria ketuntasan maksimal yang telah ditentukan sekolah yaitu 70. Hal tersebut, membutuhkan tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, oleh sebab itu peneliti mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan model cooperative learning tipe make a match dan peningkatan hasil belajar siswa pada konsep energi kelas V SDN Serang 11 tahun 2016/2017 dengan menggunakan model cooperative learning tipe make a match. tujuan penelitian ini adalah penggunaan model cooperative learning dan meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep energi kelas v SDN Serang 11 Tahun 2016/2017 dengan menggunakan model cooperative learning tipe make a match. Model pembelajaran make a match adalah salah satu model tipe cooperative learning dimana model ini menjadi alternatif yang dapat diterapkan guru kepada siswa dalam proses pembelajran yang akan disampaikan. Pelaksanaan model ini diawali dari teknik, yaitu siswa diberi kartu, dalam kartu tersebut ada siswa yang mendapatkan kartu soal dan ada pula siswa yang mendapatkan kartu jawaban, setelah itu siswa diminta untuk mencari pasangan yang cocok dari katu yang dipegangnya, apabila ada siswa yang berhasil menemukan pasangannya sebelum habis batas waktu yang ditentukan sebelumnya maka siswa tersebut akan diberikan point. Model pembelajaran make a match ini dikembangkan oleh Lorna Curran dalam (Shoimin,2014:98). Metode yang dipakai peneliti pada penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari beberapa siklus. Adapun siklus pelaksanaan tindakan ini yaitu dimulai dari prasiklus, siklus 1 dan siklus II. Untuk instrumen sendiri peneliti memakai wawancara, observasi dan tes pengetahuan dan sikap. Hasil dan perolehan data setelah dilaksanakannya observasi dan tes dalam pelaksanaan PTK ini adalah sebagai berikut: prasiklus mencapai nilai rata-rata 58,1, siklus 1 50,6, dan siklus II 82,9. Dengan ini peneliti menyimpulkan bahwa setelah di lakukannya tindakan adalah sebagai berikut: suatu proses pembelajaran akan berhasil jika guru mampu mengolah pembelajaran dengan baik, yang dimulai dari tahap awal perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Dan dengan menggunakan model cooperative learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep energi sehingga pembelajaran di kelas lebih efektif. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperhatikan beberapa aspek pada siswa, mulai dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dan menyempurnakan penelitian Tindakan Kelas Ini