Budaya berdagang masyarakat Tionghoa di pasar sore Manukan Tama Kelurahan Manukan Kulon Kecamatan Tandes Kota Surabaya

Masalah yang hendak dikaji acla dua permasalahan, yaitu: (1) bagaimana buclaya berdagang masyarakat Tionghoa di Pasar Sore Manukan Tama (2) bagaimana pola interaksi antara pedagang Tionghoa dengan pedagang non Tionghoa, pedagang Tionghoa dengan pedagang Tionghoa, pedagang Tionghoa dengan masyarakat Tionghoa di Pasar Sore Manuk:an Tama Kelurahan Manukan Kulon Kecamatan Tandes Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan kerangka teori fungsionalisme struktural Robert K. Merton, untuk menjawab rumusan masalah yang berkaitan dengan buclaya berdagang masyarakat Tionghoa. Penelitian ini tennasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif, karena penelitian kualitatif deskriptif menggambarkan dan menjawab permasalahan yang ada pada rumusan masalah. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi yang berkaitan dengan data yang diperlukan. Penelitian ini menemuk:an bahwa budaya berdagang masyarakat Tionghoa masih bersifat etnosentrisme, orientasi terhadap leluhur, serta etos kerja masyarakat tionghoa yang tinggi membuat usaha dagang dan bisnis mereka begitu cemerlang gemilang. Hal inilah yang melatar belakangi masyarakat Tionghoa dalam mempertahankan kebudayaannya. Peneliti mengemukakan sikap pedagang Tionghoa di pasar sore manukan• tama, diantaranya adalah: (1) masyarakat Tionghoa sangat tekun dan terfokus pada kegiatan perdagangannya. (2) berupaya untuk merahasiakan kesuksesan dan keberhasilan pedagang Tionghoa. (4) Masyarakat Tionghoa sebagai superior perbedaan kebudayaan yang dimulai dalam bentuk fisik, pola pemikiran, kepercayaan, nilai dan norma. (5) mempertajam kecenderungan kognitif to the point. Penelitian ini menjelaskan bahwa pola interaksi sesama pedagang Tionghoa terjadi sedikit keterbatasan karena cenderung lebih memfokuskan terhaclap menejerial berclagang. Hal itu pula terjadi pada pedagang Tionghoa dengan pedagang non Tionghoa