UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK AKAR DAN EKSUDAT AKAR SIGATAL HITAM ( Ficus septica Burm. fil.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus Rosenbach DAN Streptococcus pneumoniae (Klein) Chester PENYEBAB INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) SECARA IN VITRO

Latar Belakang: Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada anak. ISPA dapat disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus Rosenbach dan Streptococcus pneumoniae (Klein) Chester. Belakangan ini banyak dilaporkan bahwa kedua bakteri tersebut telah resisten terhadap beberapa antibiotik. Pemanfaatan tanaman obat merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Ekstrak akar dan eksudat akar akar sigatal hitam merupakan salah satu tumbuhan yang telah diketahui oleh masyarakat Kaur Bengkulu dapat menyembuhkan ISPA. Metode Penelitian: Ekstraksi akar sigatal hitam dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Eksudat akar sigatal hitam diperoleh dengan menampung air yang keluar dari akar sigatal hitam yang telah dipotong dan dibersihkan, selama 24 jam. Ekstrak akar dan eksudat akar sigatal hitam digunakan untuk uji MIC, kemudian dilakukan pengujian efektivitas. Uji MIC dan efektivitas tersebut menggunakan metode difusi cakram. Pembanding yang digunakan dalam penelitian ini adalah larutan antibiotik eritromisin 50 ug/ml. Hasil Penelitian: Dari pengujian MIC diketahui bahwa ekstrak akar dan eksudat akar sigatal hitam memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Dari hasil analisis uji statistik ANOVA untuk ekstrak akar sigatal hitam pada Streptococcus pneumoniae memiliki nilai Fhitung Ftabel dengan nilai =0,01, sehingga dilanjutkan dengan uji Duncan, dan didapatkan konsentrasi ekstrak sigatal hitam yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus adalah 95 %. Dari hasil analisis uji statistik ANOVA untuk eksudat akar sigatal hitam pada Staphylococcus aureus memiliki nilai Fhitung Ftabel dengan nilai a=0,01, lalu dilanjutkan dengan uji Duncan, sehingga didapatkan konsentrasi ekstrak sigatal hitam yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus adalah 47,5 %. Kesimpulan: Dari uji efektivitas ekstrak akar dan eksudat akar sigatal hitam memiliki efek daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae, yang terbukti dengan terbentuknya zona hambat disekitar kertas cakram. Kata kunci: Ficus septica Burm. Fil, Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumonia, uji efektivitas, zona hambat