KERAGAAN LIMA VARIETAS TANAMAN WORTEL DI DATARAN MEDIUM PASCA APLIKASI PAKLOBUTRAZOL

Wortel dapat tumbuh optimal pada suhu 15-21 C, di Indonesia biasanya berada di dataran tinggi. Ekstensifikasi wortel ke dataran medium mengalami kendala, terutama belum adanya varietas wortel yang sesuai dengan faktor lingkungan di dataran medium. Selain itu, suhu di dataran medium lebih tinggi dibandingkan dengan dataran tinggi. Peningkatan suhu berdampak kurang baik pada tanaman yang menyimpan cadangan makanan di umbi, disebabkan meningkatnya biosintesis giberelin yang lebih memacu pertumbuhan tajuk tanaman. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan melakukan introduksi dan pengujian varietas wortel yang sudah ada dan menggunakan zat yang dapat menghambat biosintesis giberelin agar hasil yang diperoleh optimum. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh varietas dan konsentrasi paklobutrazol yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil wortel terbaik. Penelitian ini dilakukan di lahan milik petani Kelurahan Kemumu, Kabupaten Bengkulu Utara, mulai dari bulan Juni hingga September 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang disusun faktorial (2 faktor) 5 ulangan. Faktor 1, yaitu varietas wortel terdiri dari 5 taraf: Nantes 5, Royal Chantenay, Royal Kuroda, Lilin, dan Takis. Faktor 2, yaitu konsentrasi paklobutrazol terdiri dari 6 taraf: 0 ppm, 20 ppm, 60 ppm, 80 ppm, dan 100 ppm. Data dianalisis menggunakan anova 5 % dan uji lanjut DMRT 5 %. Hasil penelitian menunjukkan varietas Royal Kuroda secara rata-rata memiliki pertumbuhan dan hasil terbaik dibandingkan varietas lain, dan varietas Takis terbaik kedua dilihat dari hasil. Pengaruh utama Paklobutrazol hanya pada komponen pertumbuhan, yaitu menghambat pertambahan tinggi tanaman dan meningkatkan kehijauan daun. Wortel varietas Nantes 5, Royal Chantenay, Royal Kuroda, Lilin, dan Takis yang ditanam di dataran medium tidak membutuhkan aplikasi paklobutrazol