Materi bimbingan keagamaan pada santriwati di Pondok Pesantren Putri Ma'hadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal dalam kitab Mar’at Aṣ-Sālihah dalam membentuk akhlāq al-karimah

Skripsi ini membahas tentang Materi Bimbingan Keagamaan Pada Santriwati di Pondok Pesantren Putri Ma’hadut Tholabah Babakan Leb-aksiu Tegal dalam Kitab Mar’at as}-S}a>lih}ah dalam Membentuk Akhla>q al-kari>mah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ma-teri bimbingan keagamaan pada santriwati di Pondok Pesantren Putri Ma’ahdut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal dalam kitab Mar’atas}-S}a>lih}ah dalam membentuk akhla>q al-kari>mah (2) Faktor pengham-bat dan pendukung dalam pemberian materi bimbingan keagamaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini ada dua sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan datanya yaitu menggunakan metode ob-servasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan mengikuti model Miles dan Hubermen, yang terbagi dalam be-berapa tahap yaitu: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan: Pertama materi bimbingan keagamaan pada santriwati dalam kitab Mar’at as}-S}a>lih}ah dalam membentuk akhla>q al-kari>mah dapat dilihat dari be-berapa aspek yaitu: Pembimbing, pondok pesantren putri Ma’hadut Thola-bah memiliki pembimbing yang memiliki pengetahuan agama yang cukup luas, Santriwati yang mengikuti pengajian atau bimbingan keagamaan ber-jumlah 200 santriwati yang terdiri dari santriwati tsanawiyahdan santriwati Aliyah. Latar belakang mereka lulusan SD/Ibtidaiyah dan lulusan SMP/MTs. Materi yang di berikan kepada santriwati meliputi meteri akidah, syariah, dan akhlak. Adapun materi dari kitab Mar’atus} S}a>lih}ah yang diberikan kepada santriwati tentang akhlak santriwati terhadap orang tua, akhlak santriwati terhadap guru dan akhlak santriwati terhadap teman. Metode bimbingan yang digunakan ada dua cara yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung yang diberikan pembimbing yaitu metode nasehat atau mau’iẓah al-ḥasanah, sedangkan metode tidak langsung yang diberikan pembimbing kepada santriwati yaitu metode keteladanan atau uswatun hasanah dan metode jargon. Kedua, Faktor Pendukung dan Penghambat dalam proses pem-berian materi bimbingan keagamaan. Faktor Pendukung: asrama yang satu local, materi yang menunjang, lingkungan yang sangat mendukung. Faktor Penghambat adanya santriwati yang susah diatur sehingga mengakibatkan kurang bisa menerima materi yang disampaikan, karena dalam penyam-paian materi pada pagi hari banyak santriwati yang masih mengantuk, ba-hasa yang digunakan dalam proses bimbingan menggunakan bahasa jawa membuat santriwati sulit untuk memahami dan pengaruh pergaulan santriwati yang baru tinggal di pesantren