<div><p><strong>Abstrak :</strong> Ibn Taymiyyah, meski dikenal sebagai tokoh panutan radikalis salafi yang anti pembaharuan dan alergi tasawuf, ternyata merupakan inspirator kaum modernis dan juga seorang sufi. Bagaimana mungkin seorang yang anti tasawuf juga adalah seorang aktivis tasawuf ? Bagaimana posisi Ibn Taymiyyah seharusnya dipetakan? Bagaimana pula sikapnya yang terlihat kontradiktif ini dapat dijelasakan? Dengan mengkaji karya-karyanya dan mempertimbangkan pengalaman hidup Ibn Taymiyyah yang ditelisik melalui perspektif psikosufistik penulis akan menjawab persoalan tersebut. Tulisan ini menyatakan bahwa kritikan dan penolakannya atas jenis tasawuf tertentu (<em>nazharī-falsafī</em>) didasarkan kerancuan dalam pemaknaan istila...