PENGARUH PEMANASAN DAN PENYIMPANAN TERHADAP AKTIVITAS INSEKTISIDA EKSTRAK LERAK (Sapindus rarak) PADA LARVA Crocidolomia pavonana (F.) (LEPIDOPTERA: CRAMBIDAE)

<p class="Default">Hama <em>Crocidolomia pavonana</em> merupakan salah satu kendala biotik penting pada budi daya tanaman sayuran famili Brassicaceae. Salah satu sarana pengendalian hama yang ramah lingkungan ialah insektisida nabati. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh pemanasan dan penyimpanan terhadap aktivitas insektisida ekstrak buah lerak (<em>Sapindus rarak</em>) pada larva <em>C. pavonana</em>. Irisan buah lerak digiling dalam akuades menggunakan blender. Tiga macam ekstrak lerak yang diuji ialah (1) ekstrak tanpa pemanasan dan langsung digunakan, (2) ekstrak yang disiapkan dengan pemanasan pada suhu 40 °C dan langsung digunakan, serta (3) ekstrak dengan pemanasan dan disimpan pada suhu ruang selama 7 hari. Setiap ekstrak diuji pada enam taraf konsentrasi dengan menggunakan metode perlakuan daun pakan. Larva instar II <em>C. pavonana</em> diberi pakan daun kubis perlakuan selama 2 hari dan daun tanpa perlakuan pada 2 hari berikutnya. Data kematian larva uji dicatat setiap hari sampai hari ke-4 dan diolah dengan analisis probit. Secara umum mortalitas larva <em>C. pavonana </em>pada semua perlakuan meningkat tajam antara 24 dan 48 jam setelah perlakuan (JSP). Berdasarkan LC₉₅ pada 96 JSP, ekstrak lerak dengan pemanasan (LC₉₅2,53%) sekitar 1,7 kali lebih toksik terhadap larva <em>C. pavonana </em>daripada ekstrak lerak tanpa pemanasan (LC₉₅ 4,19%), tetapi toksisitas ekstrak tersebut menurun sekitar 2,9 kali lipat setelah disimpan pada suhu ruang selama 7 hari (LC₉₅ 7.43%). Selain mengakibatkan kematian, perlakuan dengan ekstrak lerak juga dapat menghambat perkembangan larva <em>C. pavonana</em> dari instar II ke instar IV.</p>Kata kunci: insektisida nabati, ketahanan simpan, cara penyiapan, toksisitas