TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCABULAN SECARA BERLANJUT TERHADAP ANAK (Studi Kasus Putusan Nomor 104/Pid.Sus/2014/PN.Ban)

2017ABSTRAK \ud LUTFI GAZALI (B11110913) Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana \ud Pencabulan Secara Berlanjut Terhadap Anak (Studi Kasus Putusan Nomor \ud 104/Pid.Sus/2014/PN.Ban). Dibimbing oleh Andi Muhammad Sofyan sebagai \ud pembimbing I dan Dara Indrawati sebagai pembimbing II. \ud \ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan hukum materiil \ud terhadap pelaku tindak pidana pencabulan secara berlanjut terhadap anak dan \ud untuk mengetahui pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan pidana \ud terhadap tindak pidana pencabulan secara berlanjut terhadap anak pada \ud putusan Nomor : 104/Pid.Sus/2014/PN.Ban. \ud Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bantaeng dengan memilih \ud instansi yang terkait dengan perkara ini yakni di Pengadilan Negeri Bantaeng. \ud Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kepustakaan dan \ud metode wawancara kemudian data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif \ud kualitatif sehingga mengungkapkan hasil yang diharapkan dan kesimpulan atas \ud permasalahan. \ud Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan hukum pidana \ud materiil terhadap pelaku tindak pidana pencabulan dalam Perkara Pidana \ud Nomor 104/Pid.Sus/2014/PN.Ban telah sesuai. Majelis Hakim menyatakan \ud terdakwa H. SAHARUDDIN R., S.Ag., M.Si. Bin RUPI telah terbukti secara sah \ud dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pencabulan sebagaimana \ud diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 Undang-undang Republik Indonesia \ud Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Undang-undang \ud Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-\ud undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak \ud Jo. Pasal 64 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Hal tersebut \ud sejalan dengan dakwaan alternatif Jaksa Penuntut Umum yang menerapkan \ud Asas Lex Specialis Derogat Legi Generali. \ud \ud Pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap \ud terdakwa tindak pidana pecabulan secara berlanjut terhadap anak pada perkara \ud pidana Nomor 104/Pid.Sus/2014/PN.Ban,kurang tepat. Pertimbangan yang \ud digunakan hakim cenderung terfokus kepada pelaku tindak pidana saja. Majelis \ud Hakim menjatuhkan pidana terhadap terdakwa lebih ringan dari tuntutan Jaksa \ud Penuntut Umum. Penjatuhan pidana terhadap terdakwa tidak mampu \ud menimbulkan efek pencegahan dan tidak memenuhi rasa keadilan bagi korban \ud dan keluarga korban