Studi Perbandingan Campuran Kapur Tohor Resin Damar dan Oksida Besi untuk Stabilisasi Tanah

Tanah lempung memiliki sifat daya dukung rendah, permeabilitas rendah, konsolidasi lambat, serta sangat kohesif pada kadar air tinggi. Hal ini tidak baik bagi pembangunan infrastruktur, sehingga diperlukan sebuah inovasi sebagai metode perbaikan tanah, yaitu stabilisasi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, stabilisasi tanah banyak dilakukan dengan menggunakan kapur, namun kinerja kapur terbatas di antara 4% ??? 6%. Maka resin damar dan oksida besi digunakan sebagai aktivator agar kinerja kapur dapat lebih optimal. Dari sini dapat ditentukan campuran optimal dan juga bagaimana efek bahan stabilisasi terhadap kuat tekan benda uji. Penelitian ini dilakukan dengan menguji komposisi kapur, resin damar, dan oksida besi yang optimal yang dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi. Kemudian untuk mengetahui besarnya pengaruh penambahan bahan-bahan stabilisasi terhadap tanah lempung, hasil pencampuran diuji di laboratorium dengan pengujian kuat tekan bebas. Benda uji dibuat dengan 95% tanah asli dan 5% bahan stabilisasi (kapur, resin damar, dan oksida besi) dengan variasi penambahan komposisi bahan aktivator yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil pengujian, tanah lempung distabilisasi dengan kapur, resin damar, dan oksida besi dapat memperbaiki sifat tanah dengan meningkatkan daya dukung tanah tersebut sebesar 2 kali lipat pada umur 0 hari dan 8 kali lipat pada umur 7 har