TIPE KAWASAN KAJANG : DARI RUANG AGRARIS KE RUANG MARITIM

Kesimpulan\ud Keseluruhan artefak yang terdapat di kawasan Kajang terikat dalam satu jalinan fungsional, yang dibatasi oleh tingkat aktivitas manusia pendukungnya. Berdasarkan artefak yang ditemukan, terdapat tiga tipe kegiatan masyarakat yaitu : 1). Kegiatan perlindungan komunitas dari bahaya atau ancaman dari luar yang ditunjukkan oleh pagar batu, sungai, dan hutan adat yang didalamnya terdapat sejumlah artefak, 2). Kegiatan religi dan upacara yang ditunjukkan oleh bangunan makam, tempat pelantikan, ku???buru??? tunggalaka (makam tunggal), possi tana, dolmen, batu temu gelang, batu bergores, batu datar, menhir, serta mungkin juga oleh beberapa jenis wadah keramik, 3). Kegiatan rumah tangga yang ditunjukkan oleh bangunan sumur, rumah, keramik, dan pagar batu.\ud Peninggalan di kawasan Kajang terdapat di dua wilayah adat, yaitu wilayah kamase-masea dan kuassayya. Wilayah kamase-masea, ?? 30.000 meter dari pantai, perhitungan jarak ini diambil dari penempatan Dusun Benteng sebagai titik pusat untuk wilayah kamase-masea. Dan kemudian dipindahkan di wilayah kuassayya ?? 15.000 meter dari pantai dengan menjadikan batu temu gelang yang terletak di wilayah kuassayya sebagai titik pusat pengukuran. Beberapa peninggalan seperti keramik asing dan bentuk rumah tradisional di wilayah kuassayya menunjukkan bahwa kawasan Kajang berorientasi pada kehidupan agraris beransur-ansur menjadi maritim. Klasifikasi Servis tentang tipe masyarakat, tampak dapat digunakan di kawasan Kajang ini adalah segmentary society dan chiefdoms. Meskipun demikian, bukan berarti dengan munculnya masyarakat chiefdoms, masyarakat secmentary society menghilang begitu saja.ABSTRAK\ud Manusia dalam mendiami suatu ruang, mempertimbangkan aspek teknologi, aspek ideologi, dan aspek sosial. Hal ini dapat dilihat dari pola-pola permukim masyarakat dalam menjalin hubungan sosial satu dengan yang lainnya, karena adanya keterbatasan akan perlengkapan dan prasarana kehidupan yang dimiliki masing-masing masyarakat. Hubungan sosial atau interaksi dilakukan secara individu maupun kelompok.\ud Kawasan Kajang sejak dahulu hingga kini dipilih oleh masyarakat sebagai tempat bermukim dan melangsungkan kegiatan. Pemilihan tempat beraktivitas berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang bersifat teknologis, ekologis dan ideologis. Dalam menanggulangi keterbatasan akan sarana dan prasarana kehidupan, masyarakat di kawasan Kajang melakukan hubungan atau kontak dengan masyarakat luar baik melalui jalur darat maupun perairan. Hal ini ditandai dengan kehadiran berbagai artefak dari budaya megalitik dan Islam yang memperlihatkan adanya sinkretisme budaya lokal dengan budaya dari luar. Masyarakat Kajang ditandai dengan penduduk yang bertempat tinggal di suatu wilayah yang berada di perbukitan pinggir pantai Teluk Bone, berhadapan dengan pulau Selayar, ?? 153 km sebelah tenggara kota Makassar. Kawasan Kajang merupakan kawsan tradisional yang berada di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba Propinsi Sulawesi Selatan. Tipe kawasan Kajang memperlihatkan adanya pergeseran budaya dari ruang agraris ke ruang maritim.\ud Tujuan penelitian ini akan menghasilkan pemaparan mengenai tipe kawasan, secara meso berdasarkan struktur sosial, politik, ekonomi, kemampuan teknologi, dan ideologi dalam hal ini kepercayaan masyarakat Kajang.\ud Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang digunakan terdiri atas tiga tahap, yaitu : 1). Pengumpulan Data (Observation), 2). Pengolahan Data (Description), dan 3). Penafsiran Data (Explanation)