MENJAGA WARISAN BUDAYA BANGSA DAN ILMU BUDAYA

Kebudayaan adalah warisan yang sangat berharga bagi sebuah bangsa. Kebudayaan adalah sebuah kebijaksanaan yang bisa menjadi sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu seharusnya masyarakat bangga dan yakin pada warisan kebudayaan dan modal sosial yang ada pada masyarakat itu sendiri. \ud Ilmu budaya sebaiknya menjadi fondasi dari seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Sehingga produk dari semua ilmu pengetahuan tidak menjadi sesuatu yang asing dengan manusia dan warga masyarakat setempat. Ilmu budaya menjadikan ilmu pengetahuan menjadi akrab dengan manusia dan alam sekitarnya.Memperhatikan langkah dan kebijakan yang ditempuh pihak-pihak yang memiliki otoritas, baik formal maupun non-formal terkait masalah kebudayaan, jelas terdapat kelalaian. Kebudayaan, selama ini menjadi subordinasi yang kesekian dari bidang lain seperti ekonomi dan politik. Sehingga kebudayaan termarjinalkan dan tidak pernah dimaksimalkan sebagai sebuah basis masyarakat dan bangsa dalam mengarungi bahtera kehidupan untuk meraih cita-cita bangsa yang adil dan makmur. Kebudayaan tidak pernah mendapat panggung terhormat dalam arena apapun dengan atas nama pembangunan atau eksplorasi sumber daya alam dan manusia. \ud Padahal kalau ditilik dari berbagai aspek, salah satunya pada aspek kebangsaan dan bela negara, kebudayaan punya peran dan pengaruh yang besar. Warisan kebudayaan pada sebuah masyarakat dan bangsa merupakan sebuah modal pemantik yang efektif dan strategis untuk menjaga ingatan kolektif (Collective Memory). Ingatan kolektif dalam kaitan rekayasa perubahan sosial dipandang punya peran yang signifikan dalam membentuk identitas bangsa. Ingatan kolektif membangkitkan kesadaran akan arti penting sebuah peran dan dedikasi. Ingatan kolektif menjadi salah satu faktor utama dalam pembentukan karakter yang ditopang oleh berbagai disiplin ilmu seperti; arkeologi, sejarah, sastra, psikologi, antropologi dan sosiologi. Ingatan kolektif juga berkontribusi pada pengayaan berbagai disiplin ilmu seperti: teknik, ekonomi, politik dan lain-lain. Hal demikian itu mendapat dukungan dan dibenarkan oleh para ilmuwan besar seperti; Maurice Halbwachs, Jacques Le Goff dan Paolo Jedlowski