UJI AKTIFITAS ANTIBIOFOULING SENYAWA BIOAKTIF Sargassum duplicatum DARI PULAU BARRANG LOMPO

Penempelan organisme fouling pada bangunan pantai dapat ditanggulangi dengan penerapan bioteknologi untuk menghasilkan produk bahan alami yang berasal Sargassum duplicatum sebagai bioantifouling yang tidak menimbulkan efek samping dan bersifat mudah terurai secara alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak bioaktif dari Sargassum duplicatum dan mengetahui aktifitas antifouling ekstrak bioaktif Sargassum duplicatum terhadap mikrofouling dan macrofouling. Sargassum duplicatum di ekstrak dengan metode maserasi. Pada pengujian antifouling terhadap bakteri biofilm (Microfouling) menggunakan bakteri biofilm dengan menggunakan metode difusi agar dengan menggunakan larutan kontrol, kontrol positif dan kontrol negatif sebagai pembanding. Pengujian macrofouling menggunakan substrak papan yang direndam selama 30 hari di dermaga Popsa dengan konsentrasi cat dan ekstrak yang berbeda. Hasil rendamen ekstrak Sargassum duplicatum yang di dapatkan sebanyak 27,7 % dan memperlihatkan respon positif. Uji antifouling ekstrak bioaktif Sargassum duplicatum terhadap bakteri biofilm (Microfouling) memperlihatkan respon positif dengan terbentuknya zona hambat pada paper disk yang diujikan. Daya hambat ekstrak seluas 3,4 cm mendekati nilai luas daya hambat kontrol positif (kloramfenikol) seluas 4 cm sehingga ekstrak tersebut dapat berpotensi sebagai antibiofouling. Pengujian antifouling ekstrak bioaktif Sargassum duplicatum terhadap bakteri biofilm (Macrofouling) memperlihatkan respon positif dengan adanya kemampuan ekstrak yang dapat menghambat penempelan macrofouling dengan adanya pengaruh pada setiap perlakuan. Terlihat adanya pola penurunan jumlah organisme penempel pada kayu dengan semakin meningkatnya jumlah pemberian ekstrak. Jumlah rata-rata banyaknya organisme penempel pada pengamatan hari ke 30 pada P1 (Perlakuan 1) yang diberi konsentrasi 100 % cat dengan nilai rata-rata 102,3 pada P2 (Perlakuan 2) yang diberi konsentrasi 75 % cat + 25 % ekstrak dengan nilai rata-rata 73,6 pada P3 (Perlakuan 3) yang diberi konsentrasi 50 % cat + 50 % ekstrak dengan nilai rata-rata 24 pada P4 (Perlakuan 4) yang diberi konsentrasi 25 % cat + 75 % ekstrak dengan nilai rata-rata 12,3 pada P5 (Perlakuan 5) yang diberi 100 % ekstrak dengan nilai rata-rata 48,3 dan pada kontrol (P6) dengan nilai rata-rata 135,6