Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan Hak untuk Membeli Kembali dalam Pembiayaan Kredit Pemilikan Apartemen

Tesis ini membahas tentang perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) unit apartemen antara pengembang dengan masyarakat yang didalamnya terdapat hak untuk membeli kembali. Jual beli dengan obyek yaitu tanah telah diatur dalam Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok – Pokok Dasar Agraria (UUPA). Pada pasal 5 UUPA tercantum bahwa sumber dari UUPA adalah hukum adat yang tidak mengenal adanya hak untuk membeli kembali. Hal ini mengakibatkan PPJB yang dilakukan oleh pengembang dengan masyarakat dapat dibatalkan apabila terjadi sengketa. Dalam pembelian unit apartemen yang menggunakan pembiayaan bank tidak dapat dijamin dengan Hak Tanggungan oleh karena sertifikat belum diatas namakan debitor, sehingga bank hanya mengandalkan jaminan dari pengembang untuk membeli kembali unit apartemen dan menggantikan posisi debitor yang wanprestasi. Posisi tersebut tentunya beresiko karena bank bukan berposisi sebagai kreditor preferen, selain itu jaminan untuk membeli kembali unit apartemen milik debitor oleh pengembang seharusnya bertentangan dengan UUPA. Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang menganalisa berbagai perundang – undangan terkait dengan hak untuk membeli kembali yaitu Kitab Undang – Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) dan UUPA. Masalah yang diangkat dalam penulisan tesis ini adalah perjanjian pengikatan jual beli antara masyarakat sebagai pembeli dengan pengembang apartemen yang didalamnya terdapat hak untuk membeli kembali dikaitkan dengan hukum positif di Indonesia dan kedudukan bank dalam hal pembiayaan kredit pemilikan apartemen dengan dasar perjanjian pengikatan jual beli dan jaminan untuk membeli kembali