Fenomena tenaga kerja indonesia ilegal : studi pada masyarakat Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep

Permasalahan yang dikaji dalam Penulisan ini ada dua yakni apa yang melatar belakangi masyarakat Desa Gadu Barat memilih menjadi TKI, dan mengapa mereka memilih jalur ilegal. Metode yang digunakan dalam Penulisan ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam melihat fenomena yang terjadi pada Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat tentang alasannya memilih menjadi TKI dan menggunakan jalur Ilegal adalah teori pilihan Rasional james S. Coleman.Dari hasil Penulisan ditemukan bahwa; Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa gadu barat banyak yang masih berada di bawah garis kemakmuran (tergolong masyarakat tidak mampu), yang mayoritas dari mereka hanya menggantungkan kebutuhan primer dan sekunder nya pada sektor pertanian yang itu baru bisa mereka rasakan setelah panen. Karena kondisi seperti ini pula banyak masyarakat baik laki-laki maupun perempuan memilih bekerja di luar negeri/menjadi TKI/TKW. Hal itu mereka lakukan karena memang cukup rasional, dengan banyaknya lowongan pekerjaan yang ditawarkan dan dengan gaji yang cukup tinggi meskipun mayoritas pekerjaannya menjadi pekerja kasar seperti kuli bangunan dan pembantu rumah tangga namun menurut mereka hal itu dirasa cukup baik untuk meningkatkan perekonomian keluarganya agar dapat memenuhi keutuhan pokok dan lainnya juga bisa membeli peralatan-peralatan rumah yang mereka inginkan. Alasan lain adalah karna kondisi sosial dari lingkungan mereka, banyaknya orang yang dianggap sukses ketika bekerja di perantauan menimbulkan rasa ingin mengikuti jejaknya, seperti orang-orang yang sukses menjadi TKI/TKW di Malaysia dan Arab Saudi, tapi pada dasarnya khususnya masyarakat Madura memang mempunyai budaya suka merantau, budaya ini menjadi faktor yang sangat berpengaruh juga bagi mereka, dan mengenai alasan mereka memilih jalur ilegal karena kemudahan yang ditawarkan oleh para calo dengan proses yang cepat, juga karena lemahnya pengetahuan mereka tentang ketenagakerjaan yang legal karena memang tidak ada sosialisasi dari pihak-pihak terkait, dengan hal itu maka mereka tidak ada pilihan lain selain menggunakan jalur ilegal