Study analisa nilai hadis membaca basmalah sebelum al-fatihah ketika salat dalam Sunan Arbaáh

Imam Bukhori dan Imam Muslim mempelopori sistem pembukuan hadis dengan memasukkan hadis yang dipandang sahih saja, kemudian jejak langkahnya diikuti Imam Abu Dawud, Imam Nasaiy, Imam Tirmizi dan Imam Ibnu Majah yang dikenal dengan Sunan Arbain. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1. Adakah cacat nilai matan hadis yang sedang diteliti. 2. Apakah nilai sanatnya bersambung ataukah terputus. 3. Nilai rawi hadis yang bersangkutan, apakah adil atau cacat dalam hubungan periwayatan hadis. 4. Bagaimana lintasan sejaran Sunan Arbaín dan bagaimana keberadaannya menjadi kitab hadis disamping kitab hadis yang lain. Metode yang digunakan adalah metode deduktif, metode induktif dan metode komperatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah; 1. Nilai matan hadis tentang basmalah seluruhnya tidak ada yang syaz dan tidak cacat, sedang sanad hadisnya seluruhnya muttasil. 2. Nilai perawi hadis yang jumlahnya 65, semuanya siqah kecuali 4 rawi yaitu Syuáib yang ditajrih Abu Hatim, Al A’la bin Abdurrahman yang ditajrih Ibnu Maín, Jubarah bin Mughallas yang ditajrih Asakir, Bisr bin Rafi’yang ditajrih Abu Khatim. 3. Kehujjahan hadis yang telah dibahas yakni 11 hadis nilanya sahih dan 4 buah hadis nilainya daíf. 4. Kitab Sunan Arbaah menjadi kitab induk dalam masalah hadis, dan termasuk “Kutbussittah”yang menurut kesepakatan ulama merupakan yang dipakai pedoman dalam Islam