Penerapan Model Problem-Based Learning untuk Peserta Didik SMA/MA pada Materi Larutan Nonelektrolit dan Elektrolit dalam Hal Kemampuan Berpikir Kritis, Keterampilan Proses Sains dan Kemandirian Belajar

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan: (1) perbedaan penerapan model problem-based learning dengan model 5M dalam pembelajaran ditinjau dari kemampuan berpikir kritis, keterampilan proses sains dan kemandirian belajar peserta didik; (2) kualitas pembelajaran dengan menggunakan model problem-based learning. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu menggunakan desain penelitian postest only non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah SMA/MA yang setara dengan MAN 1 Yogyakarta dengan sampel dua kelas IPA, yaitu X IPA 1 dan X IPA 2 di MAN 1 Yogyakarta. Sampel ditentukan melalui purposive sampling technique, satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diajar menggunakan model problem-based learning dan kelas kontrol menggunakan model 5M. Jumlah peserta didik kelas eksperimen 29 dan kelas kontrol 32 peserta didik. Pengumpulan data menggunakan tes integrated assessment, lembar observasi keterampilan proses sains dan kemandirian belajar, serta angket kemandirian belajar peserta didik. Analisis data menggunakan uji Manova pada taraf signifikasi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan penerapan model problem-based learning dengan model 5M dalam pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis-keterampilan proses sains dan kemandirian belajar peserta didik, (2) pembelajaran dengan menggunakan model problem-based learning memiliki kualitas yang lebih baik dari pembelajaran dengan model 5M, yang ditunjukkan dari hasil persentase gabungan kriteria sangat tinggi dan tinggi pada distribusi frekuensi peserta didik ditinjau dari keterampilan proses sains dan kemandirian belajar dengan perolehan kategori sangat baik