EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Problem- Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan prestasi belajar siswa SMP kelas VII serta mengetahui apakah model pembelajaran Problem- Based Learning lebih efektif digunakan dalam pembelajaran matematika dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan Scientific Method ditinjau dari kemampuan berpikir kritis matematis dan prestasi belajar matematika siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu atau disebut juga quasi experiment yang menggunakan rancangan eksperimen pre-test post-test dengan dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang dipilih secara acak (Randomize Pre-test-Post-test Control Group Design). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 12 Yogyakarta, dengan sampel sebanyak 67 siswa kelas VII SMP Negeri 12 Yogyakarta. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen tes berupa pre-test dan post-test yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa sekaligus prestasi belajar matematika siswa yang telah divalidasi sebelum dilakukan penelitian oleh dua dosen ahi sebagai validator. Statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah uji-t. Hasil penelitian ini adalah model pembelajaran Problem-Based Learning efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis matematis dengan kenaikan rata-rata nilai pre-test post-test sebesar 36,162 dengan varians sebesar 518,114, model pembelajaran Problem- Based Learning juga efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa dengan kenaikan rata-rata nilai pre-test post-test sebesar 43,218 dengan varians sebesar 288,428. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa model pembelajaran Scientific Method kurang efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis matematis dengan kenaikan rata-rata nilai pre-test posttest sebesar 23,399 dengan varians sebesar 753,347, model pembelajaran Scientific Method juga kurang efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa dengan kenaikan rata-rata nilai pre-test post-test sebesar 21,891 dengan varians sebesar 538,836. Sehingga kedua model pembelajaran tidak dapat dibandingkan dan tidak dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem-Based Learning lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran Scientific Method ditinjau dari kemampuan berpikir kritis matematis dan prestasi belajar siswa SMP. Kata kunci: Problem-Based Learning, Scientific Method, Kemampuan Berpikir Kritis Matematis, Prestasi Belajar Siswa