Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Terintegrasi dan Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas XI Materi Larutan Penyangga SMA Negeri 1 Sleman.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji (1) ada atau tidak ada pengaruh model problem based learning terhadap kemampuan berpikir terintegrasi dan kemandirian belajar peserta didik Kelas XI SMA Negeri 1 Sleman pada materi larutan penyangga; (2) ada atau tidak ada perbedaan secara signifikan antara kemandirian belajar awal dan akhir peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sleman yang mengikuti pembelajaran dengan model problem based learning dan model 5M pada materi larutan penyangga;(3) kualitas pembelajaran dengan menerapkan model problem based learning pada peserta didik Kelas XI SMA Negeri 1 Sleman materi larutan penyangga. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu menggunakan nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Sleman yang berjumlah 130 peserta didik. Sampel dalam penelitian ini terdiri atas dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran dengan model problem based learning dan kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran dengan model 5M. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purpossive sampling, yaitu dengan mengambil kelas yang memiliki lingkungan belajar, waktu belajar, dan guru yang sama. Kemampuan berpikir terintegrasi diukur dengan integrated assessment, sedangkan kemandirian belajar peserta didik diukur menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) ada pengaruh model problem based learning terhadap kemampuan berpikir terintegrasi dan kemandirian belajar peserta didik pada materi larutan penyangga;(2) ada perbedaan secara signifikan antara kemandirian belajar awal dan akhir peserta didik yang mengikuti pembelajaran model problem based learning pada materi larutan penyangga; (3) tidak ada perbedaan secara signifikan antara kemandirian belajar awal dan akhir peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model 5M pada materi larutan penyangga; (4) pembelajaran dengan model problem based learning lebih berkualitas. Hal ini ditunjukkan oleh keterampilan proses sains dan kemandirian belajar peserta didik yang tergolong kategori sangat tinggi di atas 90%