Pengembangan Instrumen Pengukuran Kemampuan Berpikir Analitis dan Kreatif Materi Laju Reaksi Berbasis Multipel Representasi.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan konstruksi instrumen pengukuran kemampuan berpikir analitis dan kreatif materi Laju Reaksi berbasis multipel representasi yang dikembangkan untuk kelas XI SMA, (2) menganalisis karakteristik instrumen pengukuran kemampuan berpikir analitis dan kreatif materi Laju Reaksi berbasis multipel representasi untuk kelas XI SMA berdasarkan hasil uji coba (3) menganalisis kelayakan instrumen pengukuran kemampuan berpikir analits dan kreatif materi Laju Reaksi berbasis multipel representasi untuk kelas XI SMA berdasarkan respon pengguna, dan (4) mendeskripsikan profil kemampuan berpikir analitis dan kreatif siswa kelas XI SMA yang diukur dengan instrumen tes materi laju reaksi berbasis multipel representasi. Pengembangan instrumen tes mengadopsi model 4D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel & Semmel meliputi tahap Define, Design, Development, dan Disseminate. Desain uji coba produk terdiri dari validasi produk dan uji coba instrumen tes. Subjek uji coba penelitian meliputi 12 guru kimia SMA dan 449 siswa kelas XI SMA di Kota Yogyakarta. Produk diimplementasikan pada 185 siswa kelas XI. Implementasi produk meliputi pengukuran profil kemampuan berpikir analitis, kreatif, dan kemampuan representasi kimia siswa kelas XI SMA di Kota Yogyakarta. Analisis data kualitas produk menggunakan pemodelan Rasch, sementara analisis data kelayakan dan profil kemampuan berpikir siswa menggunakan analisis kriteria penilain ideal. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik instrumen tes yang dikembangkan terdiri dari 29 butir soal uraian materi laju reaksi kimia berbasis multipel representasi meliputi aspek makroskopik, mikroskopik, simbolik, dan matematis. Seluruh butir tes yang dikembangkan memiliki validitas tinggi, reliabilitas tes bagus, tingkat kesukaran sedang, dan memiliki fungsi informasi yang bagus. Hasil analisis tinjauan reviewer, instrumen tes yang dikembangkan dikategorikan sangat layak. Profil kemampuan berpikir analitis siswa dikategorikan sedang dengan rerata skor 45,87. Kemampuan analitis yang dicapai siswa dari tertinggi ke terendah yaitu kemampuan membedakan, mengatribusikan, mengorganisasi, kemudian menyimpulkan. Profil berpikir kreatif siswa dikategorikan sangat rendah dengan rerata skor 25,2. Kemampuan kreatif yang dicapai siswa dari tertinggi ke terendah yaitu originality, flexibility, fluency, kemudian elaboration. Profil kemampuan representasi kimia siswa dikategorikan rendah dengan rerata skor 70,34. Level representasi yang dicapai siswa dari tertinggi ke terendah yaitu level makroskopik, simbolik, matematis, kemudian mikroskopik