PENGUKURAN KESENJANGAN DIGITAL MASYARAKAT DI EMPAT KECAMATAN KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

Sebagai bahan pertimbangan pemerintahan dalam membangun dan menyusun strategi kebijakan pelayanan publik dalam kaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang berhubungan dengan kesenjangan digital perlu diadakan pengukuran. Hasil dari pengukuran kesenjangan digital tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya dalam pengembangan kecamatan di Kabupaten Sumba Barat Daya, serta hasil tersebut sebagai bahan acuan dalam pemerataan akses dan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi bagi masyarakat melalui penyediaan infrastruktur, program pelatihan untuk pegembangan sumber daya manusia. Dari permasalahan diatas maka perlu diadakan pengukuran tingkat kesenjangan digital yang terjadi di kecamatan Sumba Barat Daya. SIBIS (Statistical Indicators Bechmarking the Information Society)hasil kegiatan komisi eropa (European Commision) yang digunakan untuk membandingkan berbagai macam indikator yang berbeda dalam pengukuran kesenjangan digital. Pengukuran dengan menggunakan indikator SIBIS GPS (General Population Survey) telah sukses diterapkan dinegara-negara eropa. Penelitian ini menggunakan SIBIS GPS dengan menggunakan aspek perilaku penggunaan internet, kegunaan penggunaan internet dan e-government. Hasil dari pengukuran kesenjangan digital yang telah dilakukan dalam penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesenjangan perilaku penggunaan internet berada pada kategori sedang, tingkat kesenjangan kegunaan penggunaan internet berada pada kategori rendah, tingkat kesenjangan e-government berada pada kategori rendah, sementara kondisi kesenjangan digital berdasarkan faktor kelompok usia, pendidikan, pekerjaan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap tingkat kesenjangan digital masyarakat di empat Kecamatan Kabupaten Sumba Barat Daya, sementara jenis kelamin tidak cukup signifikan memberi pengaruh terhadap tingkat kesenjangan digita