PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL Studi Empiris Pada Industri Besar/Sedang Di Semarang

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah partisipasi penganggaran, kinerja manajerial, dan ketidakpastian lingkungan. Partisipasi merupakan suatu cara yang efektif dalam proses pencapaian tujuan, sedangkan kinerja manajerial adalah kemampuan manajer dalam melaksanakan tugas dan mencapai tujuan perusahaan sebagaimana yang ditetapkan dalam anggaran yang disusun secara partisipasi. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tergantung pada kematangan dalam proses perencanaan (penyusunan anggaran). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa partisipasi penganggaran akan berpengaruh terhadap kinerja manajer dan variabel ketidakpastian lingkungan merupakan variabel moderating yang akan menguatkan pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial. Alasan pemilihan topik penelitian ini karena selain untuk menambah bukti empiris mengenai topik ini, adalah untuk membuktikan adanya hubungan pengaruh antara partisipasi penganggaran dan kinerja manajerial. Selain itu juga penulis ingin membuktikan apakah variabel ketidakpastian lingkungan akan menguatkan pengaruh partisipasi terhadap kinerja manjerial, khususnya pada perusahaan industri besar atau sedang yang terdapat di kota Semarang. Data yang dipergunakan untuk penelitian ini, dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan pada perusahaan industri besar atau sedang yang terdaftar dalam BPS Semarang. Dimana kuesioner tersebut diisi oleh manajer dari berbagai departemen dan kepala bagian atau staff lain yang bersangkutan. Perusahaan yang berhasil dihubungi sebanyak 15 perusahaan dengan total kuesioner yang kembali sebanyak 50 kuesioner. Data yang telah terkumpul, kemudian diolah dengan bantuan Program Komputer SPSS dan pengujian hipotesis digunakan uji regresi. Dari hasil perhitungan, menunjukkan bahwa perbandingan nilai Fhitung (11.821) > Ftabel (4.03), dan koefisien partisipasi penganggaran bernilai positif sebesar 0.288 dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05. Maka hipotesis 1 diterima, yang berarti partisipasi penganggaran mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil ini mendukung penelitian Isti Rahayu (1999), Argyris (1952), dan Kenis (1979). Pengambilan keputusan ditolak atau diterimanya hipotesis 2 dilakukan dengan melihat apakah interaksi antara partisipasi penganggaran dengan ketidakpastian lingkungan signifikan atau tidak. Berdasarkan hasil perhitungan, interkasi antara partisipasi penganggaran dengan ketidakpastian lingkungan adalah tidak signifikan (Sig. 0.493 > 0.05), maka dengan demikian dalam penelitian ini, penulis tidak berhasil membuktikan hipotesis 2. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Akan tetapi ketidakpastian lingkungan tidak menguatkan pengaruh hubungan partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial (pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial tidak dimoderatkan oleh variabel ketidakpastian lingkungan)