EKSISTENSI MANUSIA (KAJIAN KOMPARATIF ANTARA TANTAWI JAUHARI DAN DARWIN)

Riset ini, berangkat dari sebuah asumsi yang didasarkan pada kerangka konseptual bahwa asal-usul manusia berasal dari nabi Adam (al-A' raf: 189, al-Mukminun: 12-17), bukannya dari kera (Darwin). Kerangka konseptual yang diambil dan iterprestasi Tantowi dalam tafsirnya “ jawahir fi Tafsir al-Qur'an al Karim “ merupakan bentuk penolakan tegas atas tesis Danvin dalam karyanya "The Origin of Species". Dalam perjalanan sejarahnya hingga detik ini ternyata tesisnya ( Darwin ) harus berhadapan dengan tesis-tesis lain yang lebih kuat nilai kebenarannya salah satunya adalah Tantawi Jauhari. Untuk itu, dalam riset ini penulis mencoba memetakan verivikasi dari kedua tesis di atas (Darwin dan Tantowi) dari realitas sesunggunnya dan tentunya berpijak pada proposisi al- Qur’an yang dianggap absolut milai kebenarannya. Jadi fokusnya akan penulis batasi pada persoalan (I) bagaimana pandangan Tantawi dan Darwin mengenai asal-usul manusia, dan (2) dimana persamaan serta perbedaan pemikran keduanya tentang asal-usul manusia. Untuk mencapai sasaran pada kedua persoalan di atas, maka riset ini akan menggunakan analisis komparatif. Menurut Aswami Sujud, analisis komparatif di gunakan untuk menemukan letak persamaan, perbedaan serta membandingkan keduanya. Jadi, sangatlah tepat model anaiisis seperti ini dengan fokus persoalan yang diteliti, dalam konteks ini yaitu mencoba mencari tittk persamaan dan perbedaan pemikiran Darwin dan Tantawi tentaang evolusi manusia. Adapun Metodologi pengumpulan data adalah menggunakan metode life history dan dokumentasi. Life history digunakan untuk menjelajahi perjalanan intelektual Danwin dan Tantawt serta keterkairannya dengan konstruki tesis yang dibuat oleh keduanya. Sedangkan dokumentasi diposisikan sebagai data skunder untuk memperkuat data primer dan tentunya dokumentasi di lakukan lewat penelusuran buku buku tentang tulisan Darwin, Tantawi serta yag ada kaitannya dengan wacana evolusi manusia. Hasil akhir dari riset ini adalah: (1) menurut Tantawi, asal-usul manusia berasal dan Adam, argumemasi yang digunakan Tantawi disandarkan pada surat al-Mukminun, bahwa kata “ al-Insan” diartikan sebagai “ Adam “. Sedangkan menurut Darwin, asal-usul manusia berasal dari kera argumentasi yang digunakan Darwin, karena manusia mempunyai banyak kesamaan atau kemiripan dengan hewan Kera, yaitu dari segi fisiknya, seain itu karena keterputusan sejarah atau kurang mengetahui hubungan timbale balik atara manusia pada awalnya dengan manusia sernpuma. (2) persamaan adalah obyek kajian yang diteliti sama-sama manusia, landasan pemikiran keduanya sama-sama dalam ruang lingkup filsafat, yaitu Tantawi menggunakan metode tahlili sebagai landasan pemikiran serta pisau analisa, sedangkan Darwin menggunakan pendekatan empiris-materialis. Kedua landasan tokoh di atas sama-sama sistematis, obyektif dan universal dalam dataran keilmuan. Adapun dalam letak perbedaannya, menurut Darwin nenek moyang manusia berasal dari kera, jika tantowi berasumsi bahwa manusia berasal dari Adam