POLA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) BAGI SISWA PENYANDANG AUTIS DAN TUNAGRAHITA\ud DI SLB NEGERI 1 YOGYAKARTA

Latar belakang masalah penelitian ini adalah pendidikan juga dibutuhkan oleh anak-anak berkebutuhan khusus seperti penyandang Autis dan Tunagrahita. Pendidikan pun tidak hanya memberikan suatu pengetahuan di dunia saja, tetapi juga dibekali dengan pengetahuan agama, sehingga memperoleh bekal yang lengkap ketika hidup di masyarakat. Dalam kenyataannya di sekolah ini siswa penyandang Autis dan Tunagrahita yang dijadikan satu dalam satu kelas padahal mereka memiliki karakteristik yang berbeda membuat guru harus memilih pola yang dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa di kelas.Yang menjadi permalahan penelitian ini adalah bagaimana pola dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, faktor pendukung dan penghambat, serta bagaimana perbedaan pola pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi penyandang Autis dan Tunagrahita SLB N 1 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi siswa penyandang autis maupun Tunagrahita, mengetahui faktor pendukung dan penghambat, serta perbedaan pola pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi siswa penyandang autis maupun Tunagrahita di SLB N 1 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan mengambil latar di SLB Negeri 1 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi data dengan dua modus, yaitu menggunakan sumber dan metode Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pola pembelajaran SLB N 1 yogyakarta untuk siswa Autis adalah pola pembelajaran dengan media(Visual) dan Tunagrahita adalah Pola Pembelajaran dengan media(Audiovisual) (2) Pendukung dan penghambat yang terjadi adalah kelengkapan sarana, dukungan dari sekolah, dukungan dari orang tua siswa, kerjasama antar pendidik, adanya interaksi sosial yang dilakukan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran, Guru membiasakan siswa untuk komunikatif agar siswa terbiasa untuk berinteraksi. Faktor penghambat siswa penyandang autis dan Tunagrahita dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), kurang adanya guru untuk penyandang autis, tempat belajar untuk siswa SMP-SMA yang kurang kondusif, keterbatasan waktu, ketidaksesuaian guru antara RPP, penjelasan materi yang bersifat abstrak, penyesuaian terhadap karakteristik setiap siswa. (3)Perbedaan Pola Pembelajaran Pendidikan Agama bagi siswa penyandang autis dan Tunagrahita adalah cara mengajar guru, pola pembelajaran yang digunakan, evaluasi yang digunakan