KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH OLEH BANK SAMPAH MALANG (BSM) KOTA MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PARTISIPASI EMANSIPATORIS

Yan Kurniawan, Ilmu kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwa dan Komunikasi, Konsep Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah Oleh Bank Sampah Malang (BSM) Kota Malang dengan Menggunakan Pendekatan Patrisipasi Emansipatoris, Permasalahan sampah telah menjadi isu global karena menyangkut berbagai sektor kepentingan umat manusia. Selain dampak pencemaran dan kerusakan, lingkungan juga berdampak sosial yang melibatkan masyarakat dan pemerintah. Pada aspek sosial, keberadaan sampah berpengaruh untuk menciptakan kenyamanan, ketenangan dan keharmonisan antar elemen masyarakat. Untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera melalui program pengelolaan sampah, Bank Sampah Kota Malang (BSM) melakukan program-program kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan partisipasi masyarakat untuk mengelola sampah. Rumusan permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini dibagi dua, yaitu: Bagaimana konsep pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan bank sampah di Kota Malang dengan menggunakan pendekatan partisipasi emansipatoris dan Bagaimana dampak pengelolaan bank sampah di Kota Malang terhadap masyarakat. Rumusan ini bertujuan untuk mengetahui konsep pemberdayaan masyarakat di BSM dan metode pendekatan partisipasi yang digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang didukung oleh penelitian pustaka. Secara jenis peelitian, penelitian ini merupakan jenis penelitian sosial yang bersifat deskriptif-analitik. Posisi peneliti sebagai pengamat terlibat (oserver partisipatoris). Data primer diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi dari pihak BSM dan beberapa informan yang mendukung. Penelitian ini menghasilkan beberapa hal penting, yaitu: 1) konsep pemberdayaan yang dilakukan Lembaga Bank Sampah Malang (BSM) Kota Malang terbagi ke dalam tiga aspek, yakni pertama, pemberdayaan pola pikir masyarakat Kota Malang dengan cara pemberian pengetahuan tantang nilai sampah. Kedua, pemberdayaan melalui cara memanfaatkan sampah menjadi uang dengan sistem dan manajemen BSM Kota Malang. Ketiga, pemberdayaan melalui pelatihan skill kerajinan menggunakan daur sampah. 2) pemberdayaan partisipatif dengan melibatkan masyarakat di BSM Kota Malang terdiri dari lima proses, yaitu: pertama identifikasi yang terdiri dari identifikasi masalah sampah, pemetaan peluang, pemetaan potensi dan pemetaan hambatan ke depannya. Kedua perencanaan yang meliputi pembentukan pengurus, pembentukan tim studi banding dan cara pengelolaan sampah. Ketiga, pelaksanaan pengelolaan sampah di BSM. Keempat, mitigasi yaitu mengukur perkembangan BSM. Kelima, monitoring yaitu evaluasi dan rekomendasi untuk perbaikan BSM ke depannya