METODE ULAMA SALAF DALAM MEMAHAMI AYAT-AYAT MUTASYABIHAT (Studi terhadap Metode Tafwid dan Ta'wil Ayat-ayat tentang Sifat Allah)

Ulama salaf sebagai golongan pertama pasca Rasulullah merupakan suatu golongan yang diyakini mempunyai pemahaman yang komprehenshifterhadap al­ Qur'an. Sehingga seringkali umat Islam pasca mereka merujuk berbagai hal tentang Islam khususnya tentang al-Qur'an. Bahkan banyak umat Islam yang mengaku bahwa mereka mewarisi metode ulama salaf dalam memahami al­ Qur'an, termasuk mengenai pemahama tentang ayat-ayat Mutasyibihit tentang sifat-sifat Allah. Maka muncullah pelacakan tentang istilah tafwlt;l dan ta'wlf dua istilah yang selalu dikaitkan dengan metode ta'wlf ijma7lyang diyakini digunakan ulama salaf dalam memahami ayat-ayat tersebut. Pada tahap selanjutnya juga muncul pertanyaan apakah ulama sa/afhanya melakukan metode ta'wlf ijmi/Jsaja atau juga menggunakan metode ta'wlf ta Ifl dan bagaimana menerapkan metode­ metode tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang sumber primemya seharusnya adalah karya asli ulama sa/aftersebut, tetapi karena keterbatasan untuk menjangkau karya-karya mereka, maka penulis mengkaji karya-karya yang dapat dikaji dan mempunyai kontribusi dalam mendeskripsikan pemikiran mereka, seperti a/-A...mii wa al- "ifiit karya a1-Ba1haqi, T¢87; al-na/TI fi Qa.f'i lfujaj Ahl al-Ta tll karya Badr al-D1n ibn Jama'ah, Abdullah al-Harar1 dengan karyanya Sarif; al-Bayin serta karya-karya ulama yang lain. Sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis yang berupaya mendeskripsikan serta mengklasifikasi data-data yang ada berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, kemudian disusun secara sistematis dan logis. Penulis melihat bahwa ulama salaf dalam memahami ayat-ayat mutasyibihit menggunakan metode ta'wll, baik itu ta'wll ijmiifi dengan tafivlcj dan tasllmnya yang menghasilkan penyerahan makna kepada Allah, tanpa menyebutkan tentang bagaimana sifat tersebut, biasanya mereka memberi statemen dengan ungkapan w t..:,.. \....aS LA ..JY'I. Hal ini merupakan bentuk kehati-hatian ulama salaf agar tidak tetjerumus pada paham tasyblh. Mereka juga menggunakan ta'w11 tat;..mdi mana mereka memaknai ayat yang bermakna literal cenderung tasyabuh dengan makna lain yang menguatkan keagungan Allah. Seperti kalimat istawa tidak diartikan dengan duduk Oalasa) tetapi diartikan "qahara" (menundukkan dan menguasai). Kedua metode ini digunakan oleh ulama salaf sejak periode ibn 'Abbas hingga A.4mad ibn l:lanbal bahkan ulama khalaf yang notabene mengadopsi metode ulama salaf Pada penelitian kali ini, penulis juga menghubungkan dengan berbagai pemahaman yang berkembang mengenai ayat-ayat mutasyiibihiit tentang sifat Allah, seperti pemahaman Mu'tazilah, Asya'riyah serta kaum Musyabbihah yang mengaku memperoleh pemahaman tentang ayat-ayat mutasyaoihiit dari ulama sala