PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AKHLAK DI MADRASAH ALlYAH NEGERI GANDEKAN BANTUL YOGYAKARTA

Pendidikan akhlak menghadapi problematika yang disebabkan oleh penerapan kurikulum yang terlalu padat materi (mengedepankan aspek pemikiran daripada membangun kesadaran keberagamaan yang utuh); metodologi pendidikan agama yang kurang menekankan penjiwaan terhadap nilai-nilai keagamaan; buku-buku paket pendidikan agama yang belum cukup memadai untuk membangun kesadaran beragama, memberikan ketrampilan fungsional keagamaan dan mendorong perilaku bermoral dan berakhlak mulia pada peserta didik. Dengan kondisi semacam itu, MAN Gandekan Bantul adalah salah satu dari sekian madrasah yang merasakan fenomena-fenomena problematis tersebut dan berupaya mengatasinya. Dalam penelitian ini, penyusun memanfaatkan metode kualitatif yang menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), dan mencermati fenomena yang ada, dengan memanfaatkan pendekatan fenomenologis, dan metode pengumpulan data yang bersifat partisipatif, observasi, wawancara (interview) dan penelusuran dokumentasi yang diperlukan. Dari analisis deskriptif yang dilakukan, ditemukan bahwa pendidikan akhlak di MAN Gandekan Bantul menghadapi tantangan yang cukup signifikan karena pendidikan akhlak yang berlangsung di sekolah sangat terpengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang membentuk kepribadian (character building) siswa manakala mereka berada di luar sekolah. Beberapa faktor penghambat yang cukup berpengaruh dalam pendidikan akhlak dimaksud adalah latar belakang pendidikan agama keluarga, status sosial-ekonomi, lingkungan sosial, dan latar ""-,, belakang pendidikan dasar peserta didik sebelum mereka menjadi siswa MAN X