PENCIPTAAN SUASANA RELIGIUS OLEH GURU AGAMA ISLAM STUDI DI SMAN I KEBUMEN

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis usaha­ usaha guru agama Islam dalam menciptakan suasana religius di SMAN I Kebumen, faktor-faktor pendukung dan penghambat , serta hasilnya. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan untuk. lebih meningkatkan bagi guru agama dan sekolah dalam usaha-usaha menciptakan suasana religius di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil Jatar SMAN I Kebumen . Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam , dan dokumentasi . Analisis data dilakukan dengan menggunakan cara berfikir deskriptif analisis dan didukung dengan metode berfikir (pembahasan) induktif. Basil penelitian memmjukkan : bahwa usaha-usaha guru agama Islam dalam menciptakan suasana religius di SMAN I Kebumen, diantaranya, yaitu: ( 1) guru agama berusaha menciptakan pembiasaan bagi siswa untuk melakukan tindakan-tindakan keagamaan , (2) guru agama melakukan fungsi penyaluran bagi siswanya dengan baik, (3) guru berusaba menjadikan mushalla Jundullah sebagai pusat maupun ternpat kegiatan-kegiatan keagamaan, (4) guru agama melakukan keijasama yang baik. dengan seluruh elemen yang ada dengan pemberian peran, (5) guru memaksimalkan fungsi bimbingan dan pengawasan langsung·terhadap sikap dan tingkah laku siswa di sekolah, (6) guru berperan sebagai ·swi tauladan dan motivator yang baik bagi siswa-siswanya , dan (7) disamping usaha-usaha di atas, guru agama juga melakukan tugas dan kewajiban-kewajibannya kepada siswa dengan baik dan didukung materi Pendidikan agama Islam. Dalam rangka menciptakan suasana religius, usaha-usaha guru agama di SMAN I Kebumen tidak terlepas dari faktor pendukung maupun faktor penghambat. Faktor pendukungnya, yaitu: (1) adanya kesadaran dan perbatian penuh dari guru PAl dan juga dukungan penuh dari pihak-pihak lain, (2) adanya keaktifan guru PAl dalam mengajar serta kesabarannya dalam menghadapi siswa, (3) adanya motivasi, bimbingan dan pengarahan dari guru agama kepada siswa, (4) adanya lingkungan yang kondusif, fasilitas ibadah yang memadai dan juga interaksi sosial antar siswa dan dewan guru agama Islam dan guru bidang studi umurn , dan (5) adanya keijasama yang sangat baik antar Kepala Sekolah, guru agama Islam dan guru bidang studi umum . Sedangkan faktor penghambatnya , yaitu: (1) adanya sebagian siswa yang belum menyadari akan pentingnya agama dan manfaatnya, (2) adanya keterbatasan dana, dan (3) belum adanya kerjasama antar orang tua dengan guru agama Islam dengan baik