PERKEMBANGAN LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS BMT ARTHA SALAM BANJARNEGARA TAHUN 1999-2003

BMT Artha Salam didirikan oleh Yayasan Baitul Maal Syarikat Islam Banjamegara untuk mengakses potensi dari umat dan untuk umat tanpa memandang asal organisasi, kelompok maupun golongan. Sebagai embrio lembaga ekonomi dan perbendaharaan Syarikat Islam secara teknis operasional berada di bawah Yayasan Baitul Maal Syarikat Islam Banjarnegara (YBMSI). Lembaga ini mengemban togas yang amat berat dari organisasi induknya (Syarikat Islam, Pemuda Muslim, dan Wanita Syarikat Islam) yaitu sebagai lembaga penunjang pengembangan dakwah dan pengembangan organisasi. Dari aspek teknis, lembaga ini mengandung muatan dilematika yang sangat tajam antara profit oriented dan non profit oriented (mencari laba dan untuk amal). Apalagi hila masing-masing unit belum mampu mandiri secara sehat dan kuat, nantinya akan terjadi saling menganggu di antara unit-unit tersebut. Ini merupakan tantangan yang tidak bisa dianggap ringan. Fenomena seperti itu menarik untuk dilakukan penelitian yaitu tentang perkembangan kondisi kineija keuangannya. Peneliti mengkhususkan pembahasannya pada kondisi likuiditas dan rentabilitas karena kedua faktor tersebut adalah faktor utama yang biasanya ingin diketahui oleh analis keuangan dan nasabah. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana perkembangan kondisi likuiditas dan rentabilitas di BMT Artha Salam selama lima tahun yaitu dari tahun 1999 sampai tahun 2003. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan interview, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis rasio untuk mengetahui kondisi likuiditas dan rentabilitas serta dengan analisis trend untuk mengetahui perkembangan kedua kondisi tersebut selama lima tahun. Berdasarkan hasil penelitian diketahui kondisi likuiditas BMT Artha Salam dalam keadaan kurang baik karena rata-rata tiap tahun angkanya terlalu besar yaitu 92,38%, hal itu diperkuat dengan garis trend yang terns menaik. Ratarata rasio rentabilitas laba per total aset tiap tahunnya adalah 1 ,47%. Angka sebesar itu menurut PINBUK adalah angk:a yang terlalu rendah akan tetapi hal itu disebabkan karena rasio rentabilitasnya yang cenderung fluktuatif sehingga perbedaan angka rasio tiap tahunnya begitu mencolok. Secara umum kondisi rentabilitas tersebut diprediksikan dengan garis trend yang menaik (trend positif). Kondisi rasio laba pertotal modal pada BMT Artha Salam menunjukkan gejala memburuk dari tahun ke tahun. Hal ini bisa dilihat pada grafik trend yang terns menurun, dan nilai estimasinya yang bernilai negatif. Rata-rata rasio laba pertotal modal di BMT Artha Salam adalah 29,87% tiap tahun. Angka rasio sebesar itu sebenarnya merupakan angka yang baik untuk perolehan laba yang ditunjukkan dengan pemberian skor sebesar 4. Akan tetapi angk:a rasionya yang begitu fluktuaktif membuat rata-ratanya tidak cukup mewakili kondisi rentabilitas tiap tahun