PEMBAGIAN WARISAN SEBELUM PEWARIS MENINGGAL DUNIA (STUDI KASUS DI DESA WONOREJO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO)

Hukum kewarisan termasuk salah satu aspek yang diatur secara jelas dalam al-Qur’an dan al-Hadis. Hal ini membuktikaan bahwa masalah kewarisan cukup penting dalam agama Islam Meskipun proses pngalihan harta ini telah diatur dalam hukum kewarisan Islam, temyata dalam prakteknya masih banyak masyarakat muslim yang tidak menerapkan aturan tersebut dalam pembagian warisan. Hal ini dapat kita lihat pada praktek pembagian warisan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Wonorejo. Mereka melakukan pembagian warisan ketika para pewarisnya masih hidup. Adapun besamya bagian yang diterima oleh para ahli wans adalah sama rata, tidak ada perbedaan antara ahli waris laki-laki dan perempuan. Pemberian harta yang dilakukan sebelum pembagian harta warisan oleh pewaris kepada salah seorang ahli warisnya, nantinya pemberian itu akan diperhitungkan ketika pembagian harta warisan dilangsungkan. Praktek pembagian warisan pada masyarakat Wonorejo merupakan sebuah fenomena yang layak untuk dikaji. Hal tersebut mendorong penyusun untuk mengetahui motivasi apa yang menyebabkan masyarakat Wonorejo untuk melakukan pembagian warisan sebelum pewarisnya meninggal dan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap praktek tersebut. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini bersifat deskriptik analitik dengan pendekatan normatif, yaitu menggambarkan permasalahan yang ada pada masyarakat dan kemudian menganalisisnya berdasarkan data-data yang relevan. Sehingga dapat diketahui apakah sesuatu itu baik atau buruk, benar atau salah menurut hukum Islam. Dalam hal ini 'urf dijadikan pertimbangan dalam penetapan hukum kewarisan Berdasarkan metode yang digunakan, maka terungkaplah bahwa, pembagian warisan yang dilakukan sebelum pewaris meninggal pada masyarakat Wonorejo disebabkan karena adanya usaha untuk menghindari teijadinya perselisihan dan percekcokan di antara ahli waris dengan tujuan menjaga keharmonisan dan keutuhan keluarga. Namun praktek pembagian warisan yang teijadi pada masyarakat Wonorejo tidak dapat dikatakan sebagai pembagian warisan karena tidak memenuhi ketentuan-ketentuan hukum kewarisan Islam atau tidak sesuai dengan hukum kewarisan Isla