Pengaruh level daun terhadap komposisi fitokimia dan aktivitas antioksidan air seduhan daun kelor (Moringa Oleifera Lam)

Moringa oleifera Lam sejak dahulu dikenal oleh masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat dan lalapan daun kelor. Daun kelor mengandung senyawa fitokimia yang memiliki aktivitas antioksidan sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit degeneratif akibat radikal bebas. Penelitian ini dilakukan pengelompokan daun kelor menjadi tiga yaitu kelompok level pertama dilakukan pemetikan pada daun 1-3, kelompok level kedua dilakukan pemetikan pada daun 4-6, dan kelompok level yang ketiga dilakukan pemetikan pada daun >6, hal ini bertujuan untuk mengetahui komposisi fitokimia, kadar senyawa antioksidan (total fenol dan total flavonoid) dan aktivitas antioksidan (DPPH, kemampuan mereduksi ion besi) yang terbaik. Data yang ada dianalisa dengan menggunakan uji Anova untuk mengetahui ada tidak nya beda nyata dari ketiga kelompok level, jika hasil menunjukan ada beda signifikan dilanjutkan dengan uji DMRT. Faktor pengelompokan terdiri atas tiga kelompok level yaitu kelompok level 1 terdiri dari ruas daun 1-3, kelompok level 2 terdiri dari ruas daun 4-6, kelompok level 3 terdiri dari ruas >6 dari ketiga kelompok level daun kelor. Percobaan diulang sebanyak lima kali. Parameter utama yang diuji meliputi komposisi fitokimia (fenol, flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, kardiak glikosida, triterpenoid, sterol), kadar senyawa antioksidan (total fenol dan total flavonoid) dan aktivitas antioksidan (kemampuan menangkal radikal DPPH dan kemampuan mereduksi ion besi), sedangkan parameter pendukung adalah penentuan kadar air. Kadar total fenol berkisar antara 0,2494-0,4832 mg GAE/g sampel; kadar total flavonoid berkisar antara 10,1404-18,7004 mg CE/g sampel; kemampuan menangkal radikal bebas DPPH berkisar antara 0,4780-2,5680 mg GAE/g sampel; kemampuan mereduksi ion besi berkisar antara 1,3203-1,3364 mg GAE/g sampel