Penerapan metode bermain peran (role play) berbantu setting kelas formasi huruf U dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PKn materi pokok sistem pemerintahan pusat di kelas IV MI Al Khoiriyyah 01 Semarang tahun ajaran 2015/2016

Skripsi ini membahas penerapan metode bermain peran (role play) berbantu setting kelas formasi huruf U dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PKn materi pokok sistem pemerintahan pusat di kelas IV MI Al Khoiriyyah 01 Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Peneliti menawarkan kepada guru kelas IV MI Al Khoiriyyah 01 Semarang untuk menggunakan metode pembelajaran bermain peran (role play) pada mata pelajaran PKn dengan materi pokok sistem pemerintahan pusat yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Al Khoiriyyah 01 Semarang dengan jumlah 17 siswa terdiri dari 8 laki-laki dan 9 perempuan. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: “Apakah penerapan metode bermain peran (role play) berbantu setting kelas formasi huruf U dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PKn materi sistem pemerintahan pusat di kelas IV MI Al Khoiriyyah 01 Semarang tahun ajaran 2015/2016 ?” Berdasarkan hasil analisis data pada pra siklus sebelum menggunakan metode bermain peran (role play) diperoleh hasil yaitu dengan nilai rata-rata 58,82 dan nilai ketuntasan 41,17%, pada pelaksanaan siklus I setelah menggunakan metode bermain peran (role play) mulai meningkat yaitu dengan nilai rata-rata hasil belajar sebesar 68,82 dan nilai ketuntasan 64,7%, selanjutnya pada pelaksanaan siklus II hasil belajar siswa meningkat secara signifikan dan sudah mencapai KKM yaitu dengan nilai rata-rata 80 dan nilai ketuntasan 85,23%. Dari hasil tersebut menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode bermain peran (role play) berbantu setting kelas formasi huruf U pada mata pelajaran PKn materi pokok sistem pemerintahan pusat. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata dan nilai ketuntasan siswa, dimana nilainya sudah mencapai KKM 70 dan nilai ketuntasan 85