REPRESENTASI BUDAYA POPULERMEME COMIC INDONESIA (ANALISIS SEMIOTIKA MEME DALAM FANPAGE MEME COMICINDONESIA)

2017ABSTRAK\ud MUH. ILHAM. Reprsentasi Budaya Populer Meme Comic Indonesia\ud (Analisis Semiotika Meme Dalam Fanpage Meme Comic Indonesia) (Dibimbing\ud oleh Muhammad Farid dan Sudirman Karnay).\ud Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui penanda yang populer\ud pada meme dalam Meme Comic Indonesia; (2) Untuk mengetahui bagaimana\ud budaya populer dipresentasikan melalui meme dalam Meme Comic Indonesia.\ud Penlitian ini dilaksanakan di kota Makassar. Adapun objek penelitian ini\ud adalah meme. Meme atau internet meme yang diteliti dikumpulkan dan dipilih\ud dari Fanpage Meme Comic Indonesia. Tipe penelitian ini bersifat kualitatif\ud interpretatif.\ud Data Primer diperoleh dari observasi dan pengumpulan data berupa teks\ud gambar internet meme dari Fanpage Meme Comic Indonesia dan data\ud sekundernya diperoleh dari studi pustaka (library research), dengan mempelajari\ud dan mengkaji literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.\ud Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan pendekatan\ud kualitatif deskriptif, sebagai pisau an??lisis peneliti menggunakan pendekatan\ud semiotika C.S.Peirce.\ud Hasilpenelitian menunjukkan bahwa meme komik atau meme secara\ud keseluruhan menggunakan beberapa bentuk penanda dalam menandai popularitas\ud dalam sebuah lini masa tertentu. Penanda dihadirkan dalam bentuk penanda ikon,\ud simbol, atau indeks penanda zaman tertentu, baik dengan menggunakan elemen\ud linguistik dan citra-gambar. Selanjutnya meme komik atau meme secara\ud keseluruhan merepresentasikan budaya populer dalam dua posisi. Pertama berapa\ud pengkombinasian penanda-penanda yang mereka gunakan. Melalui\ud pengkombinasian ini, disajikan tanda dalam bentuk meme populer, dalam hal ini\ud meme sendiri merupakan praktek tanda populer. Kedua, meme serupa gen yang\ud biologis berkembang dan tumbuh dalam diri subjek tanda (pentanda) terhadap\ud tanda. Subjek yang memiliki ingatan terhadap tanda berupa ikon, indek, ataupun\ud simbol tertentu menyebabkan subjek memberikan penilaian tertentu berdasar\ud ingatan atau referensinya. Ingatan terhadap tanda tersebut merujuk pada\ud pengalaman populer dalam sebuah lini masa lewat konsumsi media pada masa\ud tertentu